Maskapai penerbangan Taiwan, EVA Airways, memecat empat pilot dan empat awak kabin karena melanggar aturan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Salah satunya adalah pilot asing yang memicu kasus penularan lokal pertama di Taiwan dalam 8 bulan terakhir.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/12/2020), ditegaskan EVA Airways bahwa pihaknya berkomitmen menegakkan langkah-langkah anti-pandemi yang diterapkan pemerintah Taiwan.
Pekan lalu, EVA Airways mengumumkan pemecatan satu pilotnya yang berkewarganegaraan Selandia Baru, yang disalahkan oleh pemerintahan Taiwan karena menyebabkan munculnya penularan lokal pertama di negara itu sejak 12 April lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemunculan kasus penularan lokal baru itu memicu kemarahan publik, setelah pemerintah Taiwan mengungkapkan pilot asing itu tidak melaporkan seluruh kontak dan tempat yang dikunjunginya. Sang pilot juga tidak memakai masker di kokpit ketika dia diwajibkan memakainya.
Dalam pernyataannya, maskapai EVA Airways menyatakan bahwa sejak Maret, pihaknya telah memecat delapan pegawainya -- empat pilot dan empat awak kabin -- karena 'sangat disesalkan melanggar aturan anti-pandemi'. Detail soal pelanggaran itu tidak dijelaskan lebih lanjut.
"EVA Air selalu mementingkan disiplin, dan sebagian besar awak di garis depan yang menghadapi tugas transportasi dan pencegahan epidemi dengan sikap hati-hati dan serius," demikian pernyataan maskapai tersebut.
"Posisi EVA Air dalam mematuhi langkah pencegahan epidemi secara ketat tidak pernah berubah," tegas pernyataan itu.
Pemerintah Taiwan memperketat aturan untuk awak maskapai, termasuk soal aturan karantina saat mereka kembali ke Taiwan, dan menjatuhkan hukuman denda US$ 35 ribu (Rp 494 juta) untuk insiden pilot asal Selandia Baru itu.
EVA Airways, seperti kebanyakan maskapai penerbangan lainnya, mengoperasikan jadwal yang sudah sangat dikurangi karena pembatasan perbatasan secara global selama pandemi Corona.
Hingga pekan lalu, Taiwan tidak melaporkan kasus penularan lokal selama delapan bulan terakhir. Hal itu berkat langkah tegas sejak awal untuk mencegah penyebaran Corona, termasuk menerapkan aturan wajib masker dan karantina ketat untuk semua kedatangan.
Sejauh ini, Taiwan melaporkan total 795 kasus Corona, yang sebagian besar kasus impor, dengan 7 kematian. Dari angka tersebut, sekitar 127 pasien Corona masih dirawat di rumah sakit.