Seorang pilot asing disalahkan atas kemunculan kasus penularan lokal virus Corona (COVID-19) pertama yang terdeteksi di Taiwan dalam 200 hari terakhir. Pilot itu disebut tidak jujur menjelaskan kontak dan aktivitasnya kepada otoritas Taiwan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (23/12/2020), otoritas Taiwan melaporkan kasus penularan lokal pertama di wilayahnya, pada Selasa (22/12) waktu setempat, yang terdeteksi setelah negara ini 'bebas' Corona selama 253 hari terakhir.
Otoritas kesehatan Taiwan menuturkan bahwa seorang wanita berusia 30-an tahun dinyatakan positif Corona setelah melakukan kontak dengan pilot asing tersebut. Identitas sang pilot tidak diungkap, hanya disebut bahwa dia seorang warga negara Selandia Baru yang bekerja untuk maskapai penerbangan Taiwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung, menyatakan sang pilot gagal untuk 'secara jujur menyebutkan' kontak dan aktivitasnya kepada otoritas terkait setelah dia dipastikan menjadi pembawa virus Corona.
Otoritas Taiwan menyebut sang pilot sempat mengunjungi beberapa lokasi, termasuk department store setempat. Akibat ketidakjujurannya ini, sang pilot terancam hukuman denda maksimum NT$ 300 ribu (Rp 151 juta).
Kemunculan kembali kasus penularan lokal menjadi pukulan bagi Taiwan yang selama ini dipuji atas responsnya menghadapi pandemi Corona. Negara ini dengan cepat menutup perbatasannya dan menerapkan aturan karantina yang ketat usai pandemi Corona mulai menyebar awal tahun ini.
Sejauh ini, Taiwan dikonfirmasi melaporkan hanya 770 kasus Corona, dengan tujuh kematian.
Sejak 12 April, seluruh kasus positif yang muncul di Taiwan berasal dari sejumlah kecil warga lokal yang baru kembali dari luar negeri, juga dari sedikit warga negara asing dan pekerja migran yang boleh masuk ke negara ini untuk alasan bisnis.
Kebanyakan pendatang harus dikarantina selama dua pekan dan harus dinyatakan negatif Corona. Langkah ini -- hingga Selasa (12/12) waktu setempat -- telah berhasil mencegah pembawa virus manapun untuk menyebarkannya ke tengah masyarakat setempat.
Namun para pilot, entah bagaimana, hanya menjalani karantina mandiri yang tidak ketat selama tiga hari setelah setiap perjalanan ke luar negeri. Kemunculan kasus baru telah memicu perdebatan apakah langkah itu harus diperketat.
Taiwan sebelumnya hanya butuh dua bulan untuk 'membasmi' kasus penularan lokal dengan menutup perbatasan, meningkatkan produksi masker dan menjalankan program pelacakan secara baik. Kasus penularan lokal merupakan kasus Corona yang penularannya terjadi di tengah masyarakat.