Ultimatum Rusia ke Alexei Navalny: Segera Pulang Atau Dipenjara!

Ultimatum Rusia ke Alexei Navalny: Segera Pulang Atau Dipenjara!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 29 Des 2020 14:19 WIB
FILE - In this Wednesday, Sept. 5, 2018 file photo Russian opposition leader Alexei Navalny stands during a break in the hearing on his appeal in a court in Moscow, Russia. The German hospital treating Russian opposition leader Alexei Navalny says he has been taking out of an induced coma and is responsive. Berlins Charite hospital said Monday that Navalnys condition has further improved, allowing doctors to end the medically induced coma and gradually ease him off mechanical ventilation. (AP Photo/Pavel Golovkin, File)
Alexei Navalny (AP Photo/Pavel Golovkin)
Moskow -

Otoritas urusan penjara Rusia memberikan ultimatum terakhir untuk pengkritik Kremlin, Alexei Navalny, yang saat ini masih ada di Jerman. Ultimatum itu menyerukan Navalny untuk kembali pulang ke Rusia paling lambat Selasa (29/12) pagi waktu setempat, atau dipenjara jika kembali setelah batas waktu itu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/12/2020), ultimatum itu dikeluarkan Dinas Penjara Federal Rusia (FSIN) pada Senin (28/12) waktu setempat.

Ultimatum itu meminta Navalny untuk terbang pulang dari Jerman segera dan melapor ke kantor FSIN di Moskow pada Selasa (29/12) pagi, atau dia akan dipenjara jika kembali setelah tenggat waktu itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Navalny yang merupakan salah satu pengkritik terkemuka Presiden Vladimir Putin, diterbangkan ke Jerman untuk menjalani perawatan medis pada Agustus lalu, setelah dia ambruk di pesawat. Otoritas Jerman dan beberapa negara lainnya menyebut ada percobaan pembunuhan dengan agen saraf Novichok. Rusia menegaskan pihaknya belum melihat bukti bahwa Navalny diracun dan menyangkal keterlibatan dalam insiden itu.

Dalam pernyataannya, FSIN menuduh Navalny melanggar ketentuan hukuman percobaan yang dijatuhkan terhadapnya sejak tahun 2014, dan menghindari pengawasan otoritas inspeksi kriminal Rusia.

ADVERTISEMENT

Dengan mengutip artikel publikasi medis Inggris, The Lancet, soal perawatan Navalny di Jerman, FSIN menyebut Navalny telah keluar dari rumah sakit di Berlin sejak 20 September dan bahwa semua gejala yang penyakitnya telah hilang sejak 12 Oktober.

"Oleh karena itu, terpidana tidak memenuhi kewajiban yang diberikan kepadanya oleh pengadilan, dan menghindari pengawasan dari Inspektorat Kriminal," sebut FSIN dalam pernyataannya.

Diketahui bahwa Navalny tengah menjalani hukuman percobaan 3,5 tahun penjara atas kasus pencurian, yang disebut Navalny didasari motif politik. Masa hukuman percobaannya berakhir pada 30 Desember mendatang.

FSIN menyatakan dalam pernyataannya bahwa pihaknya telah memanggil Navalny untuk melapor pada otoritas inspektorat dan bahwa hukuman percobaannya bisa diubah menjadi hukuman penjara sungguhan jika dia terbukti melanggar ketentuan hukuman percobaan yang dijatuhkan kepadanya.

Batas waktu kembalinya Navalny ke Rusia tidak disebutkan secara detail oleh FSIN. Namun Navalny memposting screenshot pesan singkat kepada pengacaranya yang menyebut dia memiliki waktu hingga Selasa (29/12) pukul 09.00 waktu Rusia untuk kembali ke negara asalnya.

Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, dalam pernyataan via Twitter menyatakan tidak mungkin Navalny kembali tepat waktu ke Rusia, karena dia masih dalam masa penyembuhan usai diracun. Yarmysh menuduh FSIN bertindak atas perintah dari Kremlin.

"Tidak mungkin dia bisa muncul di Inspektorat Kriminal Moskow besok. Tapi apakah FSIN sungguh-sungguh peduli dengan akal sehat? Mereka diberi perintah, mereka memenuhinya," sebutnya.

Diketahui bahwa Kremlin sebelumnya menyatakan Navalny bebas untuk kembali ke Rusia kapan saja, sama seperti warga Rusia lainnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads