Seorang agen FSB Rusia telah diperdaya sehingga mau mengakui upayanya meracuni tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny. Dia ditipu saat ditelpon oleh Navalny yang mengaku sebagai pejabat keamanan senior.
Dilansir dari Sky News, Selasa (22/12/2020) petugas yang diidentifikasi bernama Konstantin Kudryavtsev, disebut telah menerima telepon selama 45 menit dari Navalny pada Senin (21/12) lalu. Saat ditelpon, dia diperdaya agar percaya bahwa dia sebenarnya berbicara dengan seorang pejabat keamanan senior Rusia.
Dia menjelaskan kepada Navalny bahwa agen saraf Novichok yang digunakan untuk meracuninya telah dioleskan ke pakaian dalamnya, dengan fokus khusus pada "bagian dalam, selangkangan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bekerja sesuai perintah yakni celana dalam, di bagian dalam," katanya.
Rincian panggilan itu dirilis pada hari Senin (21/12) sebagai bagian dari penyelidikan oleh Navalny atas insiden tahun ini.
Pada Agustus lalu, Navalny tiba-tiba sakit parah saat dalam penerbangan ke Moskow dari kota Tomsk di Siberia. Pesawat terpaksa untuk melakukan pengalihan darurat ke Omsk.
Navalny kemudian dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Jerman, di mana akhirnya dipastikan bahwa dia telah diracuni dengan zat yang sama yang digunakan terhadap mantan perwira intelijen Rusia, Sergei Skripal dan putrinya.
Rusia, sementara itu, berulang kali membantah terlibat dalam plot tersebut.
Presiden Vladimir Putin pekan lalu mengatakan bahwa jika seseorang ingin membunuh Navalny, mereka akan "menyelesaikan pekerjaannya".
Simak juga video 'Rusia Kecam Sanksi Uni Eropa Atas Kasus Navalny':
Menurut Kudryavtsev yang telah bekerja di pusat penelitian keamanan biologis di Kementerian Pertahanan Rusia, reaksi cepat dari pilot memainkan "bagian yang menentukan" dalam kelangsungan hidup Navalny.
"Penerbangannya sekitar tiga jam, ini penerbangan yang panjang," katanya.
"Jika Anda tidak mendaratkan pesawat, efeknya akan berbeda dan hasilnya akan berbeda. Jadi menurut saya, pesawat memainkan peran yang menentukan," imbuhnya.
Penyelidik online sebelumnya telah mengidentifikasi peran Kudryavtsev sebagai salah satu dari enam orang dalam tim intelijen Rusia yang mengkhususkan diri dalam racun dan agen saraf - dan bagian dari operasi yang lebih luas yang mengikuti sepak terjang Navalny sejak 2017.