17 Nelayan Dikhawatirkan Tewas Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Arktik

17 Nelayan Dikhawatirkan Tewas Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Arktik

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 28 Des 2020 17:53 WIB
In this photo released by Alexander Kokorin, fishing trawler Onega is moored in Arkhangelsk, Russia, Oct. 31, 2020. Russian emergency officials say a Russian fishing trawler has sank in the northern Barents Sea and 17 of its crew have gone missing. They say two crew members have been rescued. The Russian Investigative Committee said the vessel with 19 crew on board capsized and sank on Monday morning, Dec. 28, 2020. (Alexander Kokorin via AP)
Kapal pencari ikan berbendera Rusia tenggelam di perairan Arktik (Alexander Kokorin via AP)
Moskow -

Sedikitnya 17 nelayan dilaporkan hilang dan dikhawatirkan tewas setelah sebuah kapal pencari ikan berbendera Rusia terbalik saat badai dan tenggelam di perairan beku di Laut Barents yang ada di area perairan Arktik.

Seperti dilansir AFP, Senin (28/12/2020), sedikitnya dua awak diselamatkan dalam operasi pencarian dan penyelamatan, namun cuaca buruk menghambat upaya pencarian untuk awak lainnya.

Kapal milik swasta bernama Onega ini tenggelam di dekat kepulauan Novaya Zemlya di Laut Barents, dengan otoritas setempat mengetahui insiden itu pada pukul 07.30 waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akibat kecelakaan itu, 19 orang jatuh ke air," sebut Komisi Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan serius.

Disebutkan bahwa dua orang berhasil diselamatkan, sedangkan 17 orang lainnya masih hilang dan dikhawatirkan tewas.

ADVERTISEMENT

Seorang sumber menuturkan kepada kantor berita Interfax bahwa kecil kemungkinan untuk menemukan korban selamat karena angin kencang dan suhu udara yang rendah.

"Saat (kapal) tenggelam, suhu udara mencapai serendah 30 derajat (Celsius) di bawah nol," sebut sumber tersebut. "Praktis tidak mungkin untuk bertahan bahkan dengan pakaian selam," imbuhnya.

Otoritas setempat meyakini bahwa es menumpuk di kapal berbendera Rusia itu, yang beroperasi sejak tahun 1979. "Bencana terjadi ketika badai kuat menerjang saat para awal sedang menarik jaring yang berisi hasil tangkapan," sebut sumber yang sama.

"Orang-orang benar-benar tersapu dari dek ke lautan," imbuhnya.

Menurut sumber itu kepada Interfax, kapal tenggelam dengan cepat sehingga para awak tidak memiliki waktu untuk mengaktifkan sekoci penyelamat mereka.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads