Dua menteri Malaysia yang seharusnya menjalani karantina usai melakukan kontak dekat dengan kasus positif virus Corona (COVID-19), ikut hadir dalam rapat parlemen dengan memakai alat pelindung diri (APD) secara lengkap. Hal ini membuat kelompok oposisi parlemen Malaysia meninggalkan ruangan atau walkout.
Seperti dilansir AFP, Selasa (15/12/2020), dua menteri yang juga anggota parlemen Malaysia itu diketahui menjadi kontak dekat seorang pasien Corona pada awal bulan ini. Keduanya seharusnya menjalani karantina mandiri di kediaman masing-masing.
Namun otoritas setempat mengizinkan mereka ikut rapat parlemen pada Senin (14/12) waktu setempat, khususnya saat digelar voting rencana anggaran. Kedua menteri itu datang ke parlemen dengan mengenakan pakaian pelindung, masker, pelindung wajah dan sarung tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka duduk di bagian terpisah dengan anggota parlemen lainnya. Namun kehadiran mereka memicu protes, khususnya dari anggota parlemen oposisi. Bahkan sempat terjadi aksi saling teriak antar anggota parlemen Malaysia di dalam ruang rapat.
"Apa alasan para anggota parlemen ini diizinkan hadir di parlemen ketika mereka dikategorikan sebagai kontak dekat (kasus positif Corona)?" tanya anggota parlemen oposisi, Xavier Jayakumar, seperti dilaporkan The Malay Mail.
Akhirnya, sebagian besar anggota parlemen oposisi memutuskan meninggalkan ruang rapat parlemen dan enggan berpartisipasi dalam voting. "Ini adalah hari kelam bagi demokrasi di Malaysia karena tidak ada aturan hukum," ucap Jayakumar kepada AFP.
Media lokal The Star melaporkan dua menteri tersebut merupakan Menteri Kesehatan, Adham Baba dan Menteri Sumber Daya Manusia, M Sarvanan.
Dilaporkan juga bahwa setelah kedua menteri itu ikut rapat dengan memakai APD, seorang anggota parlemen oposisi, P Prabakaran, yang harusnya dikarantina juga ikut hadir sambil memakai APD.
Ketua parlemen Malaysia, Azhar Azizan Harun, seperti dilaporkan kantor berita Bernama, bersikeras menegaskan bahwa langkah keamanan telah diambil, termasuk membawa ketiga anggota parlemen itu dengan ambulans dan menempatkan mereka di ruangan khusus.
Azhar menolak untuk menangguhkan voting dan rencana anggaran yang diajukan pemerintah Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin pun disetujui dengan mudah usai anggota parlemen oposisi melakukan walkout. Hal ini menjadi kemenangan bagi PM Muhyiddin yang koalisi parlemennya hanya unggul tipis.