Tak hanya lambat dari segi rapat pleno, ternyata kelambatan mencurigakan lainnya adalah pada sisi perolehan suara sementara dari Sirekap KPU di sejumlah kabupaten dan kota. Salah satunya adalah Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Dibandingkan dengan dengan lainnya yang berada di pelosok, justru di Banjarmasin dan Kabupaten Banjar sirekap KPU sangat lambat.
"Ini kota-kota yang akses internetnya jauh lebih bagus dari daerah lainnya.Daerah lain kosong justru lebih cepat, ada apa. Teman yang pernah bekerja di penyelenggaraan pemilu mewanti-wanti, kelambatan-kelambatan demikian adalah indikasi yang sama-sama kita antisipasi.Di berapa tempat saksi kami tidak diberikan salinan hasil penghitungan suara," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denny Sendiri tak habis pikir, ada informasi yang menyebutkan salinan hasil (form C1) yang dibawa pulang ke rumah oleh oknum. Menurutnya ini tindakan yang sudah tak bisa ditoleransi.
Tak hanya itu praktek kecurangan-kecurangan terkuak kepermukaan untuk memenangkan pesaingnya. Di Sungai Tabuk (Kabupaten Banjar), KPPS mencoblos beberapa kertas suara dan sudah diproses.
"Yang aneh lagi suara saya di sejumlah TPS itu nol.Berbanding semua diberikan kepada paslon 01.Tadi siang kami hanya menganggap tiga TPS saja, sorenya malah dapat sepuluh.Ini kalau saya cari terus , ini saya khawatir semakin meningkat dan tentu saja kami akan melakukan investigasi yang serius," pungkasnya.
(maa/maa)