Otoritas China telah menguji lebih dari seperempat juta orang untuk mendeteksi kasus virus Corona. Tes Corona ini digelar setelah beberapa kasus infeksi baru Corona terdeteksi di kota Chengdu.
Dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Rabu (9/12/2020) sepasang lansia didiagnosis sebagai kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Senin (7/12). Pihak berwenang juga telah melacak kontak dekat mereka dan menguji sampel makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat kesehatan setempat mengatakan virus Corona itu terdeteksi pada makanan yang disimpan di lemari es mereka dan di papan pemotong atau talenan di flat mereka.
Hingga Selasa (8/12), 255.200 warga kota itu telah menjalani tes COVID-19, kata komisi kesehatan kota, dengan enam kasus yang dikonfirmasi dan satu pasien tanpa gejala.
Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak di distrik Pidu tempat kasus ini muncul telah ditutup, dengan para siswa dan guru dikarantina dan dites Corona.
Rekaman di TV pemerintah menunjukkan orang-orang mengantre untuk dites oleh petugas kesehatan berpakaian hazmat.
China - tempat virus Corona pertama kali muncul akhir tahun lalu - sebagian besar telah mengendalikan transmisi domestik, dengan media pemerintah menyalahkan kluster baru ini atas impor makanan beku dan pengiriman lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa orang dapat tertular COVID-19 dari makanan atau kemasan makanan.
Hampir setahun setelah virus pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, China meningkatkan kampanye untuk mempertanyakan asal-usulnya.
Seorang pejabat kesehatan Tianjin mengatakan pada November lalu, bahwa infeksi Corona di kota itu telah dilacak ke produk rantai impor seperti kepala babi dari Amerika Utara. Dia mengatakan strain virus yang ditemukan serupa dengan yang ada di Eropa dan AS.