Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei disebut telah meneruskan jabatannya kepada putranya karena kondisi kesehatan yang memburuk. Namun, laporan ini dibantah oleh pemerintah Iran.
Sebagaimana dilansir Newsweek dan Jerusalem Post, Senin (7/12/2020), mulanya kabar soal penyerahan jabatan ini disampaikan oleh seorang jurnalis Iran bernama Momahad Ahwaze dalam pernyataan berbahasa Arab via Twitter pada Sabtu (5/12) waktu setempat. Ahwaze mendasarkan pernyataannya pada sejumlah sumber di Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Ahwaze dalam pernyataannya bahwa sumber-sumber di Iran mengkhawatirkan kondisi kesehatan Khamenei yang berusia 81 tahun. Orang-orang dekat Khamenei dilaporkan 'sangat khawatir' soal kondisinya yang memburuk. Lebih lanjut, Ahwaze mengungkapkan bahwa Khamenei telah menyerahkan kekuasaannya kepada putranya yang bernama Mojtaba Khamenei, yang berusia 51 tahun.
"Presiden Iran, Hassan Rouhani, dijadwalkan bertemu pada Jumat (4/12) waktu setempat dengan Pemimpin Iran Khamenei, pertemuan antara dia (Khamenei) dan Presiden Rouhani dibatalkan karena memburuknya kondisi kesehatan Khamenei," tulis Ahwaze dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Ahwaze menekankan bahwa penyebab memburuknya kondisi kesehatan Khamenei tidak diketahui secara jelas. Namun dia menduga memburuknya kondisi Khamenei disebabkan oleh kanker prostat yang diderita pemimpin tertinggi Iran itu. Disebutkan Ahwaze bahwa kondisi Khamenei memburuk dalam semalam.
Apa kata pemerintah Iran terkait laporan ini? Silakan klik halaman selanjutnya.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (8/12/2020), Iran membantah. Bantahan itu disampaikan oleh Mehdi Fazaeli, seorang pejabat Iran yang dekat dengan kantor Pemimpin Tertinggi Iran.
"Dengan rahmat Tuhan dan doa yang baik dari umat, beliau (Ayatollah Ali Khamenei) dalam keadaan sehat dan sibuk dengan penuh semangat menjalankan kegiatannya sesuai rutinitasnya," ucap Fazaeli dalam pernyataan via Twitter.
Khamenei diketahui menjabat sejak tahun 1989, menggantikan Ruollah Khomenei, pendiri Republik Islam Iran yang meninggal dunia. Dalam beberapa waktu terakhir, Khamenei menunjukkan tanda-tanda sakit dan sempat dirumorkan menderita kanker prostat. Tahun 2014, dia dikabarkan menjalani operasi prostat.
Namun demikian, tergolong sangat tidak biasa bagi seorang Pemimpin Tertinggi Iran untuk menyerahkan kekuasaannya seperti ini.
Mojtaba, putra Khamenei, dilaporkan saat ini berada di luar negeri untuk menjalankan tugas penting dalam sektor keamanan dan intelijen Iran. Sumber-sumber Eropa sebelumnya menyebut Mojtaba sebagai calon penerus jabatan Pemimpin Tertinggi Iran selama lebih dari 10 tahun dan media terkemuka Inggris, The Guardian, menjulukinya sebagai 'penjaga gerbang Pemimpin Tertinggi Iran' dalam artikel tahun 2009 lalu.
Sementara itu, sosok jurnalis Ahwaze yang memiliki banyak follower di Twitter, diketahui membantu mengungkap kondisi pandemi virus Corona yang sebenarnya di Irak, bahkan saat otoritas Iran berupaya menyangkalnya.