Presiden China Xi Jinping memberi selamat kepada Joe Biden usai memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat. Dia menyuarakan harapannya agar kedua negara dapat mempromosikan perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.
Dilansir dari Reuters, Kamis (26/11/2020) hubungan China-AS telah memburuk ke kondisi terburuknya dalam beberapa dekade selama empat tahun masa jabatan Presiden AS Donald Trump. AS dan China kerap berselisih mulai dari masalah perdagangan, teknologi hingga soal Hong Kong dan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pesan ucapan selamatnya kepada Biden, kantor berita Xinhua melaporkan bahwa Xi mengatakan hubungan yang sehat antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut tidak hanya untuk kepentingan fundamental kedua bangsa mereka, tetapi juga diharapkan oleh komunitas internasional.
Saat diminta untuk berkomentar, seorang pejabat tim transisi Biden mengatakan bahwa mereka menghargai ucapan selamat itu.
"Kami menghargai ucapan selamat dari semua pemimpin dunia yang telah menyampaikannya, termasuk Presiden Xii," ujarnya.
Untuk diketahui, selama kampanye pemilihan, Biden bersumpah untuk membatasi pengaruh China yang meluas di seluruh dunia dan menyebut Xi lebih dari sekali, sebagai "preman" untuk praktik hak asasi manusianya.
Pada hari Selasa (24/11), Biden resmi mengumumkan tim kebijakan luar negerinya. Biden mengatakan sekutu menantikan AS untuk menegaskan kembali peran bersejarahnya sebagai pemimpin global di Pasifik, di mana China telah berusaha untuk menggantikannya sebagai kekuatan dominan.
Simak juga video 'China Akhirnya Ucapkan Selamat untuk Joe Biden':
Pada saat yang sama, Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari 2021 mendatang, telah memprioritaskan kemajuan dalam isu-isu seperti perubahan iklim, nonproliferasi nuklir, dan kesehatan global, yang membutuhkan kerja sama China.
Kementerian Luar Negeri China memberi selamat kepada Biden pada 13 November, hampir seminggu setelah banyak sekutu AS, bertahan karena Trump, yang masih menentang hasil pemilu, menolak untuk mengakui kekalahan.
Pada 2016, Xi mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November, sehari setelah pemilu AS tahun itu.