8 Orang Tewas dalam Serangan Roket di Afghanistan

8 Orang Tewas dalam Serangan Roket di Afghanistan

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Sabtu, 21 Nov 2020 16:07 WIB
Alarm bisa terdengar menggelegar di kedutaan dan bisnis di dalam dan sekitar Zona Hijau. (AFP Photo)
Foto: Alarm bisa terdengar menggelegar di kedutaan dan bisnis di dalam dan sekitar Zona Hijau. (AFP Photo)
Kabul -

Rentetan roket yang menghantam wilayah padat penduduk di Kabul, Afghanistan, dilaporkan menewaskan sedikitnya delapan orang pada Sabtu (21/11) waktu setempat. Insiden ini menandai serangan terbaru dalam gelombang kekerasan yang melanda ibu kota Afghanistan itu.

"Para teroris menembakkan 23 roket ke kota Kabul. Berdasarkan informasi awal, delapan orang menjadi martir, dan 31 lainnya luka-luka," kata juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian, seperti dilansir AFP, Sabtu (21/11/2020).

Dia menyalahkan Taliban atas serangan itu. Sumber polisi juga mengkonfirmasi jumlah korban tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Roket itu menghantam wilayah Kabul di bagian tengah dan utara - termasuk di dekat Zona Hijau yang dijaga ketat, yang menampung kedutaan besar dan perusahaan internasional - tepat sebelum pukul 09.00 waktu setempat.

"Pagi ini, teroris menembakkan 14 roket ke kota Kabul," ujar Tariq Arian.

Foto dan video yang beredar di internet menunjukkan beberapa bangunan dengan dinding dan jendela rusak, termasuk di sebuah kompleks medis besar.

Tidak ada kelompok yang segera mengklaim ledakan itu dan Taliban membantah bertanggung jawab.

Serangan besar baru-baru ini melanda Kabul, termasuk dua serangan mengerikan terhadap lembaga pendidikan yang menewaskan hampir 50 orang dalam beberapa pekan terakhir, mengikuti pola yang lazim terjadi setelahnya, dengan Taliban menyangkal keterlibatan apa pun, sementara pemerintah Afghanistan menyalahkan mereka atau perwakilan mereka.

"Serangan roket di kota Kabul tidak ada hubungannya dengan mujahidin Imarah Islam," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, menggunakan nama pemberontak untuk Afghanistan.

Simak video 'Pasukan Elit Australia Lakukan Kejahatan Perang di Afghanistan':

[Gambas:Video 20detik]



"Kami tidak menembak membabi buta di tempat umum."

Taliban berada di bawah tekanan untuk tidak menyerang daerah perkotaan, setelah berjanji untuk tidak melakukannya di bawah ketentuan kesepakatan penarikan AS yang ditandatangani pada Februari.

Pengakuan atas keterlibatan terbuka dalam insiden semacam itu secara teori dapat memperlambat penarikan Amerika Serikat, meskipun Presiden AS Donald Trump telah menjelaskan bahwa dia ingin pasukan AS keluar dari Afghanistan terlepas dari situasi di lapangan.

ISIS sebelumnya mengklaim dua serangan di pusat-pusat pendidikan, tetapi otoritas Kabul mengatakan jaringan Haqqani ultra-kekerasan Taliban yang bertanggung jawab.

Halaman 3 dari 2
(rdp/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads