Senat Ingatkan Trump Jangan Cepat-cepat Tarik Pasukan di Afghanistan-Irak

Senat Ingatkan Trump Jangan Cepat-cepat Tarik Pasukan di Afghanistan-Irak

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 17 Nov 2020 11:24 WIB
President Donald Trump listens during an event on Operation Warp Speed in the Rose Garden of the White House, Friday, Nov. 13, 2020, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Presiden Donald Trump (Foto: AP/Evan Vucci)
Jakarta -

Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat Mitch McConnell mengingatkan Presiden Donald Trump agar tidak mempercepat penarikan pasukan AS dari Afghanistan dan Irak. Dia mengatakan hal itu akan memberi ekstremis "kemenangan propaganda besar".

Dilansir AFP, Selasa (17/11/2020) McConnell menanggapi laporan bahwa Trump dalam beberapa hari ini berencana untuk mengumumkan pengurangan tajam pasukan AS di kedua negara itu. Kepala Senat Partai Republik itu mengatakan AS akan "meninggalkan" mitra-mitra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan bahwa langkah tersebut akan memberikan ruang bagi Taliban untuk mengambil kendali atas Afghanistan dan kelompok ISIS dan Al-Qaeda untuk membangun kembali kekuasaannya.

ADVERTISEMENT

"Konsekuensi dari keluarnya AS secara dini kemungkinan akan lebih buruk daripada penarikan yang dilakukan Presiden Obama dari Irak pada 2011, yang memicu kebangkitan ISIS dan babak baru terorisme global," kata McConnell di depan Senat.

"Ini akan mengingatkan kita pada kepergian Amerika yang memalukan dari Saigon pada tahun 1975," cetusnya.

McConnell berbicara soal itu setelah laporan media mengatakan Pentagon telah menerima arahan untuk bersiap membawa pulang 2.000 tentara AS dari Afghanistan dan 500 tentara dari Irak sebelum Trump mundur pada 20 Januari 2021 mendatang.

Dengan penarikan itu, berarti hanya akan menyisakan sekitar 2.500 tentara di masing-masing negara itu, lebih sedikit dari yang disebut pejabat militer AS cukup untuk menjaga stabilitas.

Sebelum dipecat pada 9 November lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper bersikeras mempertahankan 4.500 tentara AS di Afghanistan sampai Taliban mengurangi serangannya terhadap pemerintah Afghanistan untuk menunjukkan komitmen pada pembicaraan damai.

Bagaimana tanggapan Pentagon? Silakan klik halaman selanjutnya.

Pentagon tidak mengkonfirmasi laporan yang menyebut Trump dapat mengumumkan penarikan pasukan minggu ini.

Trump yang mulai menjabat hampir empat tahun lalu, telah berjanji untuk mengakhiri perang AS di luar negeri.

Dia diyakini bertekad untuk memenuhi janjinya itu sebelum dia mundur, menyusul kekalahannya dari Joe Biden dalam pemilihan presiden 3 November lalu.

Bulan lalu, Trump mengatakan dia ingin pasukan AS pulang "sebelum Natal" dan Penasihat Keamanan Nasionalnya Robert O'Brien mengatakan bahwa itu berarti keberadaan pasukan AS di Afghanistan akan turun menjadi 2.500 personel pada awal Januari.

McConnell, yang biasanya merupakan sekutu politik dekat Trump, mengingatkan bahwa penarikan yang cepat akan "menyenangkan orang-orang yang ingin kita celaka."

"Tontonan pasukan AS yang meninggalkan fasilitas dan peralatan, menyerahkan medan di Afghanistan kepada Taliban dan ISIS, akan disiarkan ke seluruh dunia sebagai simbol kekalahan dan penghinaan AS, dan kemenangan bagi ekstremisme Islam," katanya.

"Ini akan memberikan Al-Qaeda yang lemah dan terpencar-pencar, kemenangan propaganda yang besar dan tempat berlindung yang baru untuk merencanakan serangan terhadap Amerika," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads