Biden Sebut Trump Memalukan karena Tak Akui Kekalahan, Pentagon Dirombak

International Updates

Biden Sebut Trump Memalukan karena Tak Akui Kekalahan, Pentagon Dirombak

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 11 Nov 2020 18:17 WIB
President-elect Joe Biden joins Vice President-elect Kamala Harris on stage Saturday, Nov. 7, 2020, in Wilmington, Del. (AP Photo/Andrew Harnik, Pool)
Joe Biden (Foto: AP/Andrew Harnik)
Jakarta -

Donald Trump masih enggan mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020. Presiden AS terpilh Joe Biden menyebut hal itu memalukan.

"Saya hanya berpikir itu memalukan, sejujurnya," kata Biden ketika ditanya pendapatnya tentang penolakan Trump untuk mengakui kekalahan, seperti dilansir AFP, Rabu (11/11/2020).

"Bagaimana saya bisa mengatakan ini dengan bijaksana. Saya pikir itu tidak akan membantu warisan presiden," lanjut Biden kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (11/11/2020):

ADVERTISEMENT

- Nyaris 80 Persen Warga AS Akui Joe Biden Pemenang Pilpres

Survei terbaru menunjukkan nyaris 80 persen warga Amerika Serikat (AS), termasuk lebih dari separuh pendukung Partai Republik, mengakui Presiden terpilih AS, Joe Biden, sebagai pemenang pilpres tahun ini. Survei ini dilakukan saat Presiden Donald Trump menolak untuk mengakui kemenangan Biden.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (11/11/2020), survei opini nasional Reuters/Ipsos, yang digelar antara Sabtu (7/11) hingga Selasa (10/11) waktu setempat, menunjukkan 79 persen warga dewasa di AS mempercayai Biden menang pilpres.

Sekitar 13 persen lainnya menyatakan pilpres belum diputuskan hasilnya dan 3 persen lagi menyatakan Trump yang menang pilpres. Sisanya 5 persen warga AS menyatakan tidak tahu.

- Senator Partai Republik Yakin Trump Masih Mungkin Menangi Pilpres AS

Para Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik terus mengesankan bahwa hasil pilpres AS 2020 belum diputuskan dan Presiden Donald Tump masih bisa menjadi pemenangnya. Padahal proyeksi media-media terkemuka AS menyatakan Joe Biden sebagai Presiden terpilih AS usai memenangi perolehan electoral votes.

Seperti dilansir CNN, Rabu (11/11/2020), Ketua Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell, dari Partai Republik menegaskan bahwa gugatan soal proses penghitungan suara masih bisa diupayakan sebelum voting electoral college dilakukan -- dijadwalkan pada 14 Desember mendatang.

Diketahui bahwa proyeksi media-media terkemuka AS menunjukkan Biden berhasil meraup 290 electoral votes setelah diproyeksikan menang atas Trump di Pennsylvania dan Nevada pada Sabtu (7/11) lalu. Perolehan itu melebihi ambang batas 270 electoral votes yang dibutuhkan untuk memenangkan pilpres AS. Trump yang baru meraup 214 electoral votes, bersikeras menyatakan menang di negara-negara bagian kunci dan mengalahkan Biden dalam pilpres.

- Pentagon Dirombak Usai Menhan Dipecat, Loyalis Trump Dapat Jabatan Penting

Sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memecat Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Mark Esper, Gedung Putih melakukan perombakan terhadap para pejabat Pentagon lainnya. Sejumlah loyalis Trump pun ditempatkan pada jabatan-jabatan penting di Pentagon.

Seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (11/11/2020), empat pejabat sipil senior di Pentagon telah dipecat atau mengundurkan diri sejak Senin (9/11) waktu setempat. Mereka terdiri atas Esper, Kepala Stafnya dan pejabat tinggi pada pengawasan kebijakan dan intelijen.

Mereka digantikan oleh para loyalis Trump, termasuk sosok kontroversial yang mempromosikan teori konspirasi dan menyebut Presiden Barack Obama sebagai 'teroris'. Seorang pejabat senior Pentagon menuturkan kepada CNN bahwa 'tampaknya kita sudah selesai dengan pemenggalan untuk saat ini'. Dia merujuk pada pemecatan pejabat sipil di Pentagon.

- Trump Masih Tak Akui Kekalahan, Joe Biden: Itu Memalukan!

Donald Trump masih enggan mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020. Presiden AS terpilh Joe Biden menyebut hal itu memalukan.

"Saya hanya berpikir itu memalukan, sejujurnya," kata Biden ketika ditanya pendapatnya tentang penolakan Trump untuk mengakui kekalahan, seperti dilansir AFP, Rabu (11/11/2020).

"Bagaimana saya bisa mengatakan ini dengan bijaksana. Saya pikir itu tidak akan membantu warisan presiden," lanjut Biden kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware.

- Komentar Pompeo Soal Transisi Pemerintahan Trump Bikin Marah Diplomat AS

Para pegawai Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) juga para diplomat AS merasa terkejut, bingung dan marah setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Mike Pompeo enggan mengaku kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden. Pompeo malah menyebut 'akan ada transisi mulus ke pemerintahan Trump kedua'.

Seperti dilansir CNN, Rabu (11/11/2020), komentar itu disampaikan Pompeo dalam konferensi pers pada Selasa (10/11) waktu setempat, saat ditanya wartawan soal apakah Deplu AS akan bekerja sama dengan tim transisi Biden.

"Saya merasa muak," tutur seorang diplomat AS di luar negeri, yang enggan disebut namanya. "Beraninya dia merusak pekerjaan kita," imbuhnya.

"Bagaimana bisa dia serius?" ucap diplomat AS lainnya. "Ini sebenarnya sangat menakutkan," ujarnya lagi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads