Arab Saudi sudah memasang ancang-ancang untuk menyerang siapa pun yang mengganggu keamanan negara itu. Peringatan tegas ini disampaikan langsung oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Seperti dilansir Reuters, Jumat (13/11/2020), peringatan tersebut disampaikan MBS setelah serangan bom melanda seremoni peringatan berakhirnya Perang Dunia I di Jeddah.
Seremoni itu digelar oleh Kedutaan Besar Prancis dan banyak dihadiri para diplomat negara-negara Eropa. Beberapa orang luka-luka akibat ledakan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi di kompleks pemakaman warga non-Muslim di Jeddah pada Rabu (11/11) waktu setempat. ISIS tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya tersebut.
"Kami akan terus menyerang dengan tangan besi terhadap siapapun yang berpikir untuk mengancam keamanan dan stabilitas kami," tegas MBS dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA).
Ditegaskan MBS bahwa Saudi berkomitmen untuk menghadapi ekstremisme dan menolak serta mengecam seluruh aksi teroris.
Bagaimana komitmen Pangeran MBS terhadap terorisme ini? Silakan klik halaman selanjutnya...
Lebih lanjut, MBS menyatakan bahwa serangan teror yang sebenarnya di Kerajaan Saudi telah 'mendekati nol' menyusul restrukturisasi Kementerian Dalam Negeri dan reformasi sektor keamanan yang dimulai pertengahan tahun 2017 lalu.
MBS juga menyatakan bahwa Kerajaan Saudi akan terus memerangi korupsi setelah negara berhasil memulihkan 247 miliar Riyals dalam bentuk penyelesaian, selain aset senilai puluhan miliar Riyals dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Arab Saudi Ucapkan Selamat kepada Joe Biden |
Diketahui bahwa pada Januari 2019, otoritas Saudi mengakhiri operasi antikorupsi yang membuat banyak anggota elite dari sektor perekonomian dan politik Saudi ditahan. Para pengkritik melihat upaya tersebut sebagai perebutan kekuasaan oleh MBS, yang disebut menyingkirkan saingan mana pun untuk suksesi takhta. MBS dalam pernyataannya menegaskan operasi antikorupsi itu sebagai 'terapi kejut' saat dia berusaha merombak perekonomian Saudi.