Sebuah bom meledak saat seremoni peringatan berakhirnya Perang Dunia I digelar di sebuah pemakaman non-Muslim di Jeddah. Konsulat Prancis di Jeddah meminta warga negaranya yang ada di Saudi untuk berhati-hati.
Seperti dilansir Sky News dan Reuters, Kamis (12/11/2020), seremoni yang digelar Rabu (11/11) pagi waktu setempat itu, diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Prancis di Saudi dan dihadiri oleh para diplomat negara-negara Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya empat orang, termasuk satu warga Inggris, mengalami luka-luka akibat ledakan bom tersebut. Korban luka lainnya terdiri dari seorang polisi Yunani yang menemani pejabat konsulat Yunani yang menghadiri seremoni tersebut dan seorang petugas keamanan Saudi.
Usai insiden tersebut, Konsulat Prancis di Jeddah merilis peringatan yang isinya mengimbau seluruh warga negara Prancis di Saudi untuk menerapkan 'kewaspadaan maksimum' dan 'menjauhi perkumpulan' banyak orang.
"Secara khusus, terapkan kehati-hatian, dan jauhi semua pertemuan dan berhati-hatilah saat beraktivitas," demikian bunyi peringatan yang diedarkan untuk warga Prancis di Saudi, seperti dilaporkan Reuters.
Nadia Chaaya, seorang pejabat yang mewakili warga Prancis yang tinggal di Saudi yang juga hadir dalam seremoni itu, menuturkan kepada Associated Press bahwa ada sekitar 20 orang dengan berbagai status kewarganegaraan berbeda yang menghadiri seremoni itu, sehingga sulit untuk menentukan apakah diplomat-diplomat Prancis yang hadir menjadi target serangan.
Bagaimana situasi saat ledakan terjadi? Silakan klik halaman selanjutnya.
Dituturkan Chaaya kepada televisi Prancis, BFM, suara ledakan terdengar saat Konsul Jenderal Prancis hampir menyelesaikan pidatonya dalam seremoni itu.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut insiden itu sebagai 'serangan bom' dan melontarkan kecaman keras. Tidak hanya itu, pihak Kementerian Luar Negeri Prancis juga menyerukan otoritas Saudi untuk menyelidiki serangan bom itu secara tuntas.
"Kami meminta otoritas Saudi untuk mencari kejelasan sebanyak mungkin tentang serangan ini, dan mengidentifikasi serta memburu para pelakunya," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis.