Alasan China hingga Rusia Tunda Beri Selamat ke Joe Biden

Round-Up

Alasan China hingga Rusia Tunda Beri Selamat ke Joe Biden

Tim detikcom - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 22:39 WIB
Joe Biden dan Jill Biden
Foto: Instagram/@drbiden
Jakarta -

Pemerintah China hingga Presiden Rusia Vladimir Putin belum memberikan selamat kepada presiden terpilih AS, Joe Biden. Kedua negara itu mempunyai alasan yang sama soal ini.

Pemerintah China menolak dengan mengatakan hasil pemungutan suara masih akan ditentukan.

Sementara petahana Donald Trump belum menyerah dan telah meluncurkan beberapa gugatan hukum, banyak pemimpin dunia memberi selamat kepada Biden dan pasangannya Kamala Harris setelah Demokrat dinyatakan sebagai pemenang pada akhir pekan. Perayaan-perayaan pun spontan terjadi di kota-kota di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (9/11/2020), empat tahun Trump di Gedung Putih telah ditandai oleh perang dagang dan hubungan yang semakin dingin dengan China. Kedua kekuatan tersebut memperdebatkan berbagai bidang, mulai dari tuduhan atas pandemi virus Corona hingga catatan hak asasi manusia Beijing di Xinjiang dan Hong Kong.

China - di antara segelintir negara besar termasuk Rusia dan Meksiko yang belum memberi selamat kepada Biden - mengatakan pada hari Senin (9/11) ini bahwa pihaknya telah "memperhatikan bahwa Biden menyatakan dia adalah pemenang pemilihan."

"Pemahaman kami adalah bahwa hasil pemilihan akan ditentukan sesuai dengan hukum dan prosedur AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin kepada pers pada pertemuan rutin seperti diberitakan AFP.

Wang terus menolak untuk mengakui kemenangan Biden meskipun ada pertanyaan berulang dari para wartawan.

Sebelumnya, Trump telah menolak untuk mengakui kekalahannya dari Biden. Dalam sebuah cuitan di Twitter, dia mengeluhkan: "Sejak kapan Media Lamestream menentukan siapa presiden kita selanjutnya?"

Presiden Rusia Vladimir Putin juga belum menyampaikan selamat kepada Biden. Klik halaman selanjutnya.

Putin Tunggu Hasil Resmi

Presiden Rusia Vladimir Putin belum memberikan ucapan selamat kepada presiden terpilih AS, Joe Biden. Putin masih menunggu hasil resmi dari pemilihan presiden AS.

"Kami mempertimbangkan sebaiknya menunggu hasil resmi (pilpres AS-red) rampung. Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Presiden Putin berulang kali mengatakan dia akan menghormati pilihan rakyat Amerika," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan seperti dilansir AFP, Senin (9/11/2020).

Sudah banyak pemimpin dunia memberi selamat kepada presiden terpilih Joe Biden setelah dia memimpin dalam penghitungan suara, sesuatu yang tidak dapat diatasi atas Donald Trump dalam penghitungan suara.

Ketika Trump memenangkan pemilihan presiden 2016 atas Hillary Clinton, Putin memberi selamat kepadanya dalam waktu sekitar satu jam.

Peskov mengatakan bahwa pemilihan ini berbeda karena gugatan hukum yang direncanakan Trump, yang telah menolak untuk mengakui kekalahannya, atas pemungutan suara.

"Perbedaannya cukup jelas... kemudian tidak ada pengumuman tentang gugatan hukum," kata Peskov.

Dia menambahkan bahwa Moskow siap bekerja sama dengan siapa pun yang dinyatakan sebagai pemenang suara AS.

"Kami berharap dengan presiden Amerika Serikat berikutnya akan memungkinkan untuk menjalin kembali dialog dan bersama-sama menyepakati cara-cara untuk menormalkan hubungan bilateral kita," katanya.

Untuk diketahui, Rusia dituduh ikut campur dalam pemilu 2016 untuk membantu Trump terpilih, dengan harapan dia akan mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Moskow.

Biden diperkirakan akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia. Selama kampanye, Biden telah mengecam Trump karena "merangkul begitu banyak otokrat di seluruh dunia, dimulai dengan Vladimir Putin."

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads