Otoritas negara bagian Georgia di Amerika Serikat (AS) akan melakukan penghitungan ulang jika selisih suara antara Presiden Donald Trump dan rivalnya, Joe Biden, sangat tipis. Trump mengingatkan Biden untuk tak asal mengklaim sebagai Presiden AS.
Dengan Biden unggul sementara atas Trump di Georgia, selisih suara keduanya mencapai 4.224 suara atau sekitar 0,08 persen dari total suara masuk saat ini. Jika selisih suara total kedua capres mencapai kurang dari 0,5 persen, maka aturan hukum negara bagian Georgia menetapkan penghitungan ulang harus dilakukan.
Sementara Trump dalam cuitan via akun Twitter-nya, pada Jumat (6/11) malam waktu AS, memperingatkan Biden untuk 'tidak secara salah mengklaim' telah menjadi Presiden terpilih AS. Proses penghitungan suara di beberapa negara bagian kunci diketahui masih berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (7/11/2020):
- Selisih Biden-Trump Tipis, Georgia Akan Hitung Ulang Suara
Otoritas negara bagian Georgia menyatakan perolehan suara antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan capres Partai Demokrat, Joe Biden, masih 'terlalu ketat untuk ditetapkan'. Jika selisih kedua capres terlalu tipis, penghitungan ulang akan dilakukan di negara bagian ini.
Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Sabtu (7/11/2020), kemungkinan penghitungan ulang di Georgia ini diungkapkan oleh Sekretaris Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, dalam konferensi pers terbaru pada Jumat (6/11) waktu AS.
"Fokus dari kantor kami dan para pejabat pemilu distrik, untuk saat ini, tetap pada memastikan bahwa setiap suara sah dihitung dan dicatat secara akurat," tegas Raffensperger dalam pernyataannya.
Disebutkan Raffensperger bahwa dari sekitar 5 juta suara yang diberikan pemilih di Georgia, selisihnya akan mencapai 'beberapa ribu' suara. "Dengan selisih sekecil itu, kemungkinan akan ada penghitungan ulang di Georgia," cetusnya.
- Trump Peringatkan Biden Tak Sembarang Klaim Jadi Presiden AS
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memperingatkan penantangnya, Joe Biden, capres Partai Demokrat untuk 'tidak secara salah mengklaim' telah menjadi Presiden terpilih AS. Seruan ini disampaikan Trump setelah Biden berbalik mengungguli dirinya dalam perolehan suara di negara bagian Georgia dan Pennsylvania.
"Joe Biden tidak seharusnya secara salah mengklaim jabatan Presiden. Saya juga bisa membuat klaim itu," tegas Trump via akun Twitter-nya, seperti dilansir AFP, Sabtu (7/11/2020). "Proses hukum baru saja dimulai!" imbuhnya.
Trump sendiri telah berulang kali, secara sepihak, mengklaim dirinya memenangi pilpres AS 2020, padahal proses penghitungan di beberapa negara bagian belum selesai dengan tuntas.
- Mengapa Penghitungan Suara Pilpres AS 2020 Berlangsung Lama?
Empat hari berlalu sejak pemungutan suara untuk pilpres Amerika Serikat (AS) digelar, hasilnya masih menggantung dan belum diketahui siapa pemenangnya. Proses penghitungan suara untuk pilpres AS 2020 memang berlangsung lebih lama daripada pilpres sebelumnya, mengapa bisa demikian?
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Sabtu (7/11/2020), ketidakpastian yang menyelimuti pilpres tahun ini memecah-belah publik AS, dengan Presiden Donald Trump sendiri menuding tanpa bukti soal upaya Partai Demokrat mengatur kecurangan pilpres.
Penundaan dalam pengumuman pilpres AS tahun ini sebenarnya telah diprediksi secara luas, seringkali alasan khusus di masing-masing negara bagian, yang memiliki aturan dan proses berbeda-beda di bawah sistem pemilu AS.
- Joe Biden: Kita Akan Memenangkan Pertarungan Ini
Capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, kembali menyampaikan pidato ke hadapan publik di tengah keunggulannya atas Presiden Donald Trump di beberapa negara bagian kunci. Biden menyatakan keyakinan bahwa dirinya akan mampu memenangkan pilpres AS 2020 ini.
"Kita belum memiliki deklarasi akhir untuk kemenangan, tapi angka-angkanya memberitahu kita bahwa sudah jelas," tegas Biden dalam pidato terbaru di Wilmington, Delaware, pada Jumat (6/11) malam waktu AS, seperti dilansir CNN, Sabtu (7/11/2020).
Biden pun membahas soal keunggulannya di negara-negara bagian kunci, termasuk Georgia dan Pennsylvania. Biden yang sempat tertinggal di kedua negara bagian itu, telah berhasil menyusul perolehan suara Trump.
"Kita akan memenangkan pertarungan ini. Lihat saja apa yang terjadi sejak kemarin. 24 jam kita tertinggal di Georgia, sekarang kita unggul, dan kita akan memenangkan negara bagian itu. 24 jam lalu kita tertinggal di Pennsylvania, dan kita akan memenangkan Pennsylvania," cetusnya.
- Kepala Staf Gedung Putih AS Positif Corona
Kepala staf Gedung Putih, Mark Meadows, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Meadows sempat mendampingi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam sejumlah acara beberapa hari lalu.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (7/11/2020), kabar Meadows terinfeksi Corona ini dikonfirmasi dua pejabat Gedung Putih yang enggan disebut namanya kepada CNN. Media terkemuka Bloomberg menjadi yang pertama melaporkan hal ini.
Disebutkan bahwa Meadows (61) sempat mendampingi Trump dalam agenda pada Minggu (31/10) dan Senin (2/11) lalu. Dia juga hadir dalam pesta malam pemilu di Gedung Putih pada Selasa (3/11) lalu dan disebut sempat melakukan kontak dekat dengan anggota keluarga kepresidenan.
Baca juga: Kepala Staf Gedung Putih AS Positif Corona |