Badai Eta terjang wilayah Guatemala. Akibatnya, sebanyak 150 orang tewas.
Pengumuman itu diumumkan secara langsung oleh Presiden Guatemala Alejandro Giammattei. Badai itu juga menyebabkan tanah longsor.
Sekelompok tentara Guatemala dikerahkan ke Desa Utara Queja. Laporan terakhir menyebutkan, 150 rumah tertimbun longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, tanah longsor juga terjadi di timur laut Huehuetenango, perbatasan dengan Meksiko. Sedikitnya 10 orang tewas.
Baca juga: Topan Goni Landa Filipina, 4 Orang Tewas |
"Kami telah menghitung bahwa antara kematian dan mereka yang hilang, menunjukkan sekitar 150 orang tewas," kata Giammattei dilansir dari AFP, Sabtu (7/11/2020).
Giammattei melaporkan situasi di Desa Queja cukup kritis. Hujan yang tak kunjung berhenti dikhawatirkan akan memicu tanah longsor baru. Beberapa akses jalan di Queja juga tertutup longsor.
Ia menambahkan 2.500 orang di kawasan adat Maya kehilangan harta bendanya akibat banjir dan longsor. Beberapa desa di kawasan longsor, lanjutnya, kekurangan makanan dan air.
Tonton video 'Penampakan Semburan Lava dari Gunung Pacaya Guatemala':