Tokoh Asing Sebut Pilpres AS 2020 Mirip Seperti di Indonesia

Tokoh Asing Sebut Pilpres AS 2020 Mirip Seperti di Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 05 Nov 2020 11:42 WIB
FILE - This combination of Sept. 29, 2020,  file photos shows President Donald Trump, left, and former Vice President Joe Biden during the first presidential debate at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland, Ohio. Amid the tumult of the 2020 presidential campaign, one dynamic has remained constant: The Nov. 3 election offers voters a choice between substantially different policy paths. (AP Photo/Patrick Semansky, File)
Foto: Donald Trump dan Joe Biden (AP Photo/Patrick Semansky, File)
Jakarta -

Pertarungan sengit antara Donald Trump dan Joe Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 disebut mirip seperti yang terjadi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh sejumlah tokoh asing, termasuk peneliti hingga wartawan internasional di Twitter.

Gambaran soal Pilpres AS ini mulanya disampaikan oleh Kepala Biro Washington untuk ABC Australia, David Lipson. Dia menyebut bahwa nuansa pilpres AS seperti situasi politik di Indonesia.

"Merasa seperti politik Indonesia sekarang ," tulis David Lipson lewat akun Twitternya, Rabu (4/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT



Tak lama kemudian, cuitan itu dibalas oleh Ross Tapsell. Taspell menyebut bahwa situasi ini belum begitu mirip kecuali jika Trump diangkat menjadi Menteri Pertahanan. "Benar. Tapi itu bukan politik Indonesia yang sebenarnya kecuali Trump akhirnya menjadi Menteri Pertahanan Biden," cuit Taspell.

Taspel adalah pengajar senior di College of Asia and the Pacific, The Australian National University. Ia terlibat dalam Indonesia Project di ANU dan situs berita/analisis New Mandala. Ia juga dewan redaktur jurnal Asiascape: Digital Asia.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Cuitan yang membanding-bandingkan pilpres AS dengan situasi pilpres di Indonesia juga datang dari Aaron Connelly. Connelly adalah Direktur Proyek Asia Tenggara lembaga thinktank asal Australia, Lowy Institute. Dia menjabat hingga 2018.

"Tapi Biden tidak akan menyentuh rekor suara terbanyak dalam pemilihan presiden sedunia, yang diraih oleh Presiden Jokowi di Indonesia tahun lalu: 85.607.362," kata Connelly dalam cuitannya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat mengklaim dirinya telah memenangkan pemilihan presiden AS 2020, meskipun penghitungan suara belum selesai. Trump pun mengatakan dia akan pergi ke Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan surat suara via pos yang masih belum selesai.

Trump tanpa dasar mengklaim telah terjadi penipuan.

"Ini penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan negara kita," klaim Trump dalam pidatonya di Gedung Putih seperti dilansir AFP, Rabu (4/11/2020).

Klaim Trump mengingatkan publik pada kondisi politik Indonesia pada Pilpres 2019 lalu. Saat itu, calon presiden Prabowo Subianto mengklaim bahwa dirinya memenangkan pilpres, meskipun beberapa lembaga hitung cepat justru menampilkan kemenangan Jokowi.

Prabowo dan pendukungnya menuding ada kecurangan dalam pilpres dan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Namun, gugatan Prabowo kalah. Kendati demikian, Prabowo akhirnya ditunjuk oleh Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads