Korea Utara Bikin 2 Kapal Selam, Bisa Tembakkan Rudal Balistik

Korea Utara Bikin 2 Kapal Selam, Bisa Tembakkan Rudal Balistik

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 03 Nov 2020 18:42 WIB
In this Wednesday, Oct. 2, 2019, photo provided Thursday, Oct. 3, 2019, by the North Korean government, an underwater-launched missile lifts off in the waters off North Koreas eastern coastal town of Wonsan. North Korea fired a ballistic missile from the sea on Wednesday, South Koreas military said, a suggestion that it may have tested an underwater-launched missile for the first time in three years ahead of a resumption of nuclear talks with the United States this weekend. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Ilustrasi -- Momen saat Korut mengklaim sukses menguji tembak rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pyongyang -

Korea Utara (Korut) dilaporkan tengah membuat dua kapal selam baru. Salah satu kapal selam itu disebut mampu menembakkan rudal balistik.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (3/11/2020), informasi tersebut diungkapkan seorang anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) setelah mendapatkan penjelasan dari Dinas Intelijen Nasional Korsel dalam pertemuan tertutup.

Korut disebut memiliki armada kapal selam besar, namun diketahui hanya satu kapal selam eksperimental yang mampu membawa muatan rudal balistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu kapal selam yang sedang dirakit Korea Utara bisa membawa sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM)," tutur seorang anggota parlemen dari oposisi Korsel, Ha Tae-Keung, yang merupakan anggota Komisi Intelijen Parlemen, kepada Reuters.

"Salah satunya merupakan jenis Romeo Class yang dimodifikasi dan yang lain merupakan ukuran menengah-besar jenis baru," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Korut diketahui berada di bawah sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sejak tahun 2006, terkait program nuklir dan rudal balistiknya.

Pemimpin Korut, Kim Jong-Un, dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah bertemu tiga kali sejak tahun 2018, namun gagal mencapai kesepakatan soal penyerahan senjata nuklir Korut dan pencabutan sanksi.

Pada Juli 2019, media nasional Korut menunjukkan Kim Jong-Un menginspeksi sebuah kapal selam baru berukuran besar. Sementara Korut tidak pernah menyebut soal sistem persenjataan kapal selamnya, para analis memperkirakan bahwa ukuran kapal selam itu mengindikasikannya dirancang untuk membawa rudal.

Akhir tahun 2019, Korut mengklaim pihaknya sukses menggelar uji tembak rudal SLBM jenis baru dari lautan. Bulan lalu, Korut memamerkan sebuah SLBM terbaru dalam parade militernya di Pyongyang.

Sumpah Kim Jong-Un untuk mengungkap persenjataan strategis terbaru Korut pada tahun ini juga memicu spekulasi bahwa Korut akan segera mengerahkan kapal selam dengan kemampuan meluncurkan rudal balistik.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads