Raja dan Ratu Thailand Temui Para Pendukungnya di Jalanan Bangkok

Raja dan Ratu Thailand Temui Para Pendukungnya di Jalanan Bangkok

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 11:54 WIB
Bangkok -

Raja dan ratu Thailand bertemu dengan ribuan pendukungnya di Bangkok. Mereka tampak berbaur dengan warga di jalan pada Minggu (2/11/2020).

Dilansir Associated Press (AP), Senin (2/11/2020) kerumunan pendukung kerajaan menunggu berjam-jam di luar tembok putih kompleks istana untuk menyambut mereka, membawa potret Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida dan mengibarkan bendera nasional. Hampir semuanya mengenakan kaos kuning, menandakan kesetiaan pada monarki.

"Saya datang ke sini hari ini dengan membawa hati saya," kata pengusaha wanita berusia 44 tahun dan konsultan astrologi Pakawarin Damrongrotthawee.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Lahir sebagai orang Thailand, kita harus berterima kasih kepada monarki. Jika ada yang ingin memprotes pemerintah, mereka bisa melakukannya. Tapi mereka tidak boleh menyentuh monarki," ujarnya.

Saat pasangan kerajaan itu muncul sembari tersenyum, para pendukungnya meneriakkan "Hidup Raja!" dan mencium kaki raja saat pasangan itu lewat, beberapa menyekanya dengan handuk. Sejumlah penonton mengulurkan tangan untuk menyentuh tangannya, dan memberikan mawar kuning kepada pasangan itu saat mereka lewat. Anggota keluarga kerajaan lainnya mengikuti di belakang mereka.

Momen ini adalah yang terbaru dari beberapa peristiwa serupa yang telah terjadi di beberapa kota di Thailand.

"Ini pertama kalinya saya datang untuk menyambut raja," kata Siraseth Limpisuree (55).

"Saya ingin menyemangati dia karena sekelompok orang Thailand memiliki sikap yang salah terhadap monarki. Saya ingin mereka memahami bahwa monarki adalah bagian dari masyarakat Thailand dan Thailand tidak akan pernah bisa bertahan tanpa monarki. Kita seharusnya tidak melibatkan monarki dalam kekacauan politik. Pemerintah dapat diubah, tetapi monarki tidak boleh direformasi karena mereka (para pengunjuk rasa) menuntut," tuturnya.

Sebelumnya, para pengunjuk rasa yang dipimpin mahasiswa mengatakan bahwa istana menjalankan kekuasaan dan pengaruh yang tidak semestinya untuk monarki konstitusional, dan berusaha membuatnya lebih akuntabel di bawah hukum. Mereka menyangkal ingin melihat institusi kerajaan dihapuskan.

Aksi-aksi protes di Thailand dimulai pada Juli dan awalnya menuntut perubahan politik - termasuk pemilihan umum baru dan konstitusi yang lebih demokratis - tetapi tuntutan paralel untuk reformasi monarki telah menjadi pusat perhatian.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads