Otoritas sebuah distrik di Brussel, Belgia telah menskorsing seorang guru karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad. Kartun tersebut ditunjukkan kepada murid-muridnya saat membahas pemenggalan guru Prancis beberapa waktu lalu.
Guru Belgia, yang bekerja di distrik Molenbeek di Brussel itu, memperlihatkan salah satu kartun yang sebelumnya diterbitkan oleh majalah Prancis, Charlie Hebdo, saat menjelaskan kematian guru Prancis, Samuel Paty.
"Keputusan kami didasarkan pada fakta bahwa ini adalah gambar yang tidak senonoh. Jika bukan tentang Nabi, kami tetap akan melakukan hal yang sama," kata juru bicara wali kota Molenbeek seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (31/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton video 'Presiden Prancis Sebut Guru yang Dipenggal Pahlawan':
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa murid-murid sekolah itu berusia antara 10 sampai 11 tahun. "Dua atau tiga orang tua mengeluh," kata juru bicara itu.
Juru bicara wali kota itu menekankan bahwa skorsing itu bukan hukuman, tapi untuk menjaga ketertiban sementara prosedur disiplin dijalankan. Setelah itu guru tersebut bisa menghadapi tindakan administratif.
Sebelumnya, guru Prancis, Paty dipenggal pada 16 Oktober di Conflans-Sainte-Honorine, di pinggiran Paris, oleh seorang pemuda asal Chechnya. Pembunuhan itu terjadi setelah guru tersebut dikecam karena telah menunjukkan kartun Nabi ke murid-muridnya saat pelajaran tentang kebebasan berekspresi.
Majalah satire yang awalnya menerbitkan gambar tersebut, Charlie Hebdo, menjadi sasaran serangan ekstremis pada tahun 2015 yang menewaskan 12 orang.