Seorang pria berusia 47 tahun ditahan oleh otoritas Prancis terkait insiden penusukan brutal yang menewaskan tiga orang di sebuah gereja di Nice. Pria ini dicurigai sempat melakukan kontak dengan pelaku penusukan brutal tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/10/2020), seorang sumber di pengadilan setempat menuturkan bahwa pria 47 tahun itu ditahan pada Kamis (29/10) malam waktu setempat. Identitasnya tidak diungkap ke publik.
Laporan media lokal, BFM TV, menyebut pria tersebut ditahan karena sempat melakukan kontak dengan pelaku penusukan di Nice.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua jaksa anti-terorisme Prancis, Jean-Francois Ricard, mengungkapkan bahwa pelaku penusukan di Nice merupakan seorang imigran asal Tunisia, lahir tahun 1999, yang tiba di Italia, tepatnya di Pulau Lampedusa di Mediterania pada 20 September lalu dan pergi ke Paris pada 9 Oktober.
Ricard menyebut pelaku tiba di kota Nice pada Kamis (30/10) pagi, dengan kereta api.
Seorang sumber keamanan di Tunisia dan seorang sumber Kepolisian Prancis menyebut pelaku bernama Brahim Aouissaoui. Pelaku kini dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat setelah ditembak polisi yang tiba di lokasi kejadian.
Otoritas Prancis tengah menyelidiki penyerangan brutal ini sebagai tindak pembunuhan dan percobaan pembunuhan terkait organisasi teroris -- istilah umum di Prancis untuk menyebut kejahatan terorisme. Pelaku penyerangan diketahui tidak masuk radar intelijen Prancis sebelumnya.
(nvc/ita)