Turki Ambil Langkah Hukum dan Diplomatik Terkait Kartun Cabul Erdogan

Turki Ambil Langkah Hukum dan Diplomatik Terkait Kartun Cabul Erdogan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 28 Okt 2020 17:12 WIB
President of Turkey Recep Tayyip Erdogan welcomes Turkish-Cypriot leader during an official ceremony in Ankara, on October 26, 2020. - Newly elected Turkish Cypriot leader makes his first official visit in Ankara on October 26, 2020. (Photo by Adem ALTAN / AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP/ADEM ALTAN)
Ankara - Otoritas Turki akan mengambil langkah hukum dan diplomatik yang diperlukan dalam merespons karikatur cabul Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dipublikasikan majalah satire Prancis, Charlie Hebdo. Otoritas Turki mengecam keras kartun tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/10/2020), laporan media nasional Turki menyebut jaksa-jaksa Turki telah meluncurkan penyelidikan terhadap para pejabat eksekutif Charlie Hebdo. Namun tidak diketahui pasti dasar dan delik penyelidikan tersebut.

Dalam pernyataannya, Direktorat Komunikasi Turki memastikan bahwa langkah tegas akan diambil terhadap Charlie Hebdo yang mempublikasikan karikatur yang mengejek Erdogan tersebut.

"Rakyat kita seharusnya tidak perlu ragu bahwa seluruh langkah hukum dan diplomatik yang diperlakukan akan diambil untuk melawan karikatur tersebut," tegas Direktorat Komunikasi Turki dalam pernyataannya.

"Pertempuran kita melawan tindakan yang kasar, bermaksud jahat dan menghina ini akan berlanjut sampai akhir dengan penuh tekad," imbuh pernyataan tersebut.

Karikatur yang dipublikasikan Charlie Hebdo itu menampilkan Erdogan duduk di kursi dengan memakai kaos dan celana dalam warna putih, sambil memegang minuman kaleng di tangan kanan dan tangan kirinya mengangkat pakaian seorang wanita yang mengenakan jilbab hingga memperlihatkan bokongnya.

Para pejabat Turki mengecam karikatur itu dengan menyebutnya sebagai 'upaya menjijikkan' untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budaya'.

Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, menyebut karikatur itu sebagai 'serangan' terhadap Erdogan. "Kami mengecam keras publikasi soal Presiden kami di majalah Prancis yang tidak menghormati keyakinan, kesakralan dan nilai apapun," tulis Kalin dalam pernyataan via Twitter.

"Mereka hanya menunjukkan kevulgaran dan amoral mereka sendiri. Sebuah serangan terhadap hak pribadi bukanlah humor dan kebebasan berekspresi," tegasnya. (nvc/ita)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads