Mufti Agung Damaskus, Suriah, Adnan Al-Afyouni meninggal dunia pada Kamis (22/10/2020) malam waktu setempat akibat ledakan bom di mobilnya. Kabar duka ini diumumkan oleh Kantor Berita resmi Suriah, SANA.
Dilansir Al Khaleej Today, Jumat (23/10), SANA mengutip pernyataan Kementerian Wakaf yang mengatakan bahwa Al-Afyouni tewas "ketika sebuah alat peledak yang ditaruh di mobilnya meledak" di kota Qudsaya, barat laut ibu kota Damaskus.
Menurut koresponden Al Khaleej Today, Al-Afyouni memainkan peran penting selama konflik Suriah dalam rekonsiliasi antara oposisi militan dan pasukan pemerintah di pedesaan Damaskus dan kota-kotanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (23/10/2020):
- Trump Klaim Berhubungan Baik dengan Kim Jong Un
Dalam debat capres AS terakhir di Nashville, Presiden Donald Trump mengklaim berhubungan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dia menggambarkan hubungan itu sebagai "hubungan yang sangat baik".
"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya (Kim Jong Un). Jenis pria yang berbeda, tapi dia mungkin berpikiran sama tentang saya. Kami memiliki jenis hubungan yang berbeda. Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Dan tidak ada perang," kata Trump seperti dilansir CNN, Jumat (23/10/2020).
Sementara itu, capres Demokrat, Joe Biden mengkritik Trump karena melegitimasi diktator dan negara yang tertutup seperti Korut, yang telah lama menjadi paria global karena catatan hak asasi manusia dan ambisi nuklirnya.
"Dia berbicara tentang teman baiknya yang preman, preman, dan dia berbicara tentang bagaimana kita menjadi lebih baik. Dan mereka memiliki rudal yang jauh lebih mampu, mampu mencapai wilayah AS jauh lebih mudah daripada yang pernah mereka lakukan sebelumnya," ujar Biden.
- Jelang Pilpres, Peretas Rusia Serang Jaringan Pemerintah AS
Para peretas yang disponsori Rusia dilaporkan berupaya menyusup ke dalam jaringan komputer pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal di Amerika Serikat (AS). Bahkan para peretas Rusia ini berhasil menyusup ke dalam sistem dua instansi pemerintah AS.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (23/10/2020), hal tersebut diungkapkan oleh Biro Investigasi Federal AS (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dalam pernyataan gabungan pada Kamis (22/10) waktu setempat.
Informasi ini menjadi peringatan besar kedua soal peretasan asing dalam beberapa hari terakhir, atau sekitar dua pekan sebelum pilpres digelar pada 3 November mendatang. Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe, pada Rabu (21/10), memperingatkan bahwa Rusia dan Iran berupaya mencampuri pilpres AS tahun ini.
- Koma 15 Tahun, Pangeran Arab Saudi Mulai Bisa Gerakkan Tangan
Seorang pangeran Saudi yang telah koma selama sekitar 15 tahun akhirnya memberikan sedikit harapan untuk keluarganya minggu ini. Dia mulai bisa menggerakkan tangannya.
Dilansir The New Arab, Jumat (23/10/2020) Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud menggerakkan tangannya menanggapi seseorang yang berbicara di samping tempat tidurnya. Adegan ini tampak dalam sebuah video yang viral di media sosial.
"Halo, hai," kata orang itu kepada pangeran, mendorongnya untuk mengangkat dua jari. "Coba saya lihat, lebih tinggi, lebih tinggi!" katanya.
- Mufti Damaskus Adnan Al-Afyouni Meninggal Akibat Ledakan Bom
Mufti Agung Damaskus, Suriah, Adnan Al-Afyouni meninggal dunia pada Kamis (22/10/2020) malam waktu setempat akibat ledakan bom di mobilnya. Kabar duka ini diumumkan oleh Kantor Berita resmi Suriah, SANA.
Dilansir Al Khaleej Today, Jumat (23/10), SANA mengutip pernyataan Kementerian Wakaf yang mengatakan bahwa Al-Afyouni tewas "ketika sebuah alat peledak yang ditaruh di mobilnya meledak" di kota Qudsaya, barat laut ibu kota Damaskus.
Menurut koresponden Al Khaleej Today, Al-Afyouni memainkan peran penting selama konflik Suriah dalam rekonsiliasi antara oposisi militan dan pasukan pemerintah di pedesaan Damaskus dan kota-kotanya.
- Donor Internasional Sumbang Rp 8,8 T untuk Rohingya, AS Terbesar
Donor internasional menjanjikan sumbangan nyaris US$ 600 juta (Rp 8,8 triliun) untuk mendukung ratusan ribu pengungsi Rohingya. Total sumbangan itu sebagian besar berasal dari Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan Inggris.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (23/10/2020), AS, Uni Eropa dan Inggris menggelar konferensi virtual bersama dengan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tujuan mencapai target US$ 1 miliar pada tahun 2020. Separuhnya telah terkumpul sejauh ini.
Sumbangan ini dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan pendanaan untuk pengungsi Rohingya.