Untuk diketahui, Jeenbekov sebelumnya berjanji untuk mengundurkan diri setelah pemilihan parlemen baru di negara itu. Tapi Japarov dan pendukungnya mendesak pengunduran diri segera.
Kirgistan telah dirundung oleh volatilitas politik selama tiga dekade kemerdekaannya.
Sebuah republik berpenduduk 6,5 juta orang tersebut, kini telah menyaksikan tiga presiden digulingkan dalam kerusuhan sejak memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.
(rdp/ita)