Kyrgyzstan, negara di Asia Tengah yang berbatasan dengan Republik Rakyat China, punya 111 kasus infeksi virus Corona, 0 angka kematian. Presiden negara ini menilai Menteri Kesehatannya tidak becus melindungi warga dari pandemi virus Corona. Sang Menkes sekalian Wakil Perdana Menteri dipecatnya.
Kabar ini berkenaan dengan sikap Presiden Kyrgyzstan Sooronbay Jeenbekov, Menteri Kesehatan Kosmosbek Cholponbayev, dan Wakil Perdana Menteri Altynai Omurbekova.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir AFP, Rabu (1/3), ada gejolak politik gegara Corona di Kyrgyzstan pada Selasa (31/3) waktu setempat. Presiden Jeenbekov mengkritik kedua pejabat yang ikut memimpin satuan tugas melawan COVID-19, yakni Menkes Cholponbayev dan Wakil Perdana Menteri Omurbekova.
Presiden menyebut upaya Menkes dan Wakil Perdana Menteri tidak memuaskan. Dia menilai dua pejabat itu telah menyebabkan penyakit mematikan terus menyebar.
Dikebut! Pembangunan RS Covid-19 di Pulau Galang Tak Lebih 1 Bulan:
Kasus pertama di negara bekas Uni Soviet tersebut adalah orang yang telah pergi ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah umroh. Negara ini merupakan yang pertama di dunia menerima pendanaan darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai imbas wabah virus corona.
Karena Presiden tidak puas dengan kinerja anak buahnya menangani Corona, maka dipecatlah Menkes sekalian Wakil Perdana Menteri itu. Padahal dua orang itu adalah figur senior di pemerintahan dan bertanggung jawab atas penanganan wabah virus Corona.
Presiden toh akhirnya memecat mereka juga. Pemecatan keduanya diumumkan di situs resmi Presiden.
Dilansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kyrgyzstan punya populasi 5,956,000 orang. Sekadar perbandingan, Indonesia yang punya 264 juta jiwa penduduk.
Kyrgizstan punya luas 199.900 km persegi, tanpa punya lautan. Adapun luas Indonesia adalah 1,9 juta km persegi hanya daratannya saja, ditambah 3,25 juta km persegi lautan dan 2,55 km persegi zona ekonomi eksklusif.