Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menegaskan pemerintahannya memiliki anggaran untuk mendapatkan vaksin virus Corona (COVID-19). Namun Duterte menyatakan pemerintahannya akan butuh lebih banyak dana karena dirinya ingin memvaksinasi seluruh penduduk Filipina.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/10/2020), pemerintah Filipina menargetkan untuk memberikan vaksin Corona terhadap seluruh warga Filipina, yang menurut Duterte, sekarang berjumlah 113 juta jiwa. Namun prioritas akan diberikan kepada warga miskin, polisi dan personel militer.
"Semua harus mendapatkan vaksin tanpa pengecualian," tegas Duterte dalam pidato yang ditayangkan televisi setempat pada Rabu (14/10) malam waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Duterte menegaskan kembali bahwa dirinya lebih memilih pasokan vaksin Corona dari Rusia atau China. Kedua negara diketahui telah mengajukan permohonan uji klinis untuk vaksinasi di wilayah Filipina.
"Bagi saya, antara China atau Rusia, saya oke," cetusnya.
Selain Sinovac Biotech dari China dan Institut Penelitian Gamaleya dari Rusia, Filipina juga tengah mengevaluasi pengajuan uji coba fase 3 untuk vaksin Corona buatan Janssen dari Johnson & Johnson asal Amerika Serikat (AS). Filipina juga telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemasok vaksin potensial lainnya, termasuk produsen obat AS, Pfizer dan Moderna.
Pada Rabu (14/10) waktu setempat, Filipina melaporkan 1.910 kasus Corona dan 78 tambahan kematian dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan itu, total 346.536 kasus Corona kini tercatat di Filipina, dengan 6.449 kematian.
Secara bertahap, Filipina telah membuka kembali perekonomiannya untuk memungkinkan lebih banyak bisnis kembali beroperasi dan lebih banyak orang kembali bekerja. Namun pembatasan sebagian masih diterapkan di dan sekitar ibu kota Manila demi mengendalikan penyebaran Corona.
(nvc/ita)