Dua warga negara Amerika Serikat (AS) telah dibebaskan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Pembebasan ini menjadi bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan 250 warga Yaman yang selama ini terjebak di negara-negara Teluk dan negara lainnya dipulangkan ke negaranya.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/10/2020), televisi nasional Oman melaporkan bahwa 250 warga Yaman itu diterbangkan kembali ke Sanaa dengan penerbangan yang dioperasikan Oman. Kebanyakan dari mereka merupakan warga yang terjebak di luar negeri setelah menjalani perawatan medis.
"Di bawah arahan Sultan Haitham bin Tariq, otoritas terkait di Kesultanan (Oman) menghubungi otoritas berwenang di Sanaa yang sepakat untuk membebaskan warga Amerika dan mentransfer mereka ke Kesultanan sebelum dipulangkan," demikian laporan televisi nasional Oman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas AS menyambut baik pembebasan dua warganya dari tahanan Houthi. Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O'Brien, dalam pernyataannya menyebut dua warga AS itu diidentifikasi sebagai sebagai Sandra Loli dan Mikael Gidada. Loli yang seorang relawan kemanusiaan telah ditahan Houthi selama 3 tahun, sedangkan Gidada yang seorang pengusaha ditahan selama 1 tahun.
O'Brien juga menyatakan bahwa jenazah satu warga AS lainnya, Bilal Fateen, juga akan dipulangkan.
Oman mengirimkan dua penerbangan ke Sanaa untuk memulangkan 250 warga Yaman yang selama ini terjebak usai menerima perawatan medis di negara-negara Teluk dan luar negeri.
Dalam pernyataannya, O'Brien berterima kasih kepada Sultan Oman, Haitham bin Tariq al-Said, juga kepada Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, atas pembebasan dua warga ASitu.
"Presiden (Donald) Trump terus memprioritaskan pembebasan dan pemulangan warga Amerika yang disandera di luar negeri," ucapnya.
(nvc/ita)