Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/10/2020), Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan bahwa Angkatan Bersenjata Maritim Kepang menggelar latihan antikapal selam di perairan Laut China Selatan pada Jumat (9/10) waktu setempat. Lokasi pasti dari latihan ini tidak dijelaskan lebih lanjut.
"Untuk meningkatkan kemampuan taktis mereka," sebut Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataannya.
Disebutkan juga bahwa tiga kapal militer Jepang itu akan berlabuh di Cam Ranh Bay di Vietnam pada akhir pekan, untuk mengisi kembali pasokan. Kementerian Pertahanan Jepang tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Hampir seluruh wilayah perairan Laut China Selatan yang kaya energi diklaim oleh China, yang telah membangun pos-pos militer di pulau-pulau buatan di sana. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim atas sebagian perairan tersebut.
Amerika Serikat (AS) menuduh China melakukan militerisasi di Laut China Selatan dan berupaya mengintimidasi negara-negara Asia yang menjadi tetangganya yang mungkin ingin mengeksploitasi sumber daya minyak dan gas di perairan itu.
Surat kabar pemerintah China, Global Times, melaporkan bahwa kapal-kapal perang Jepang baru-baru ini melakukan aktivitas di Laut China Selatan, dengan sebuah kapal induk pembawa helikopter terlihat via satelit pada 5 September lalu.
Ditekankan oleh Global Times bahwa aktivitas militer yang rutin dilakukan di Laut China Selatan tidak kondusif bagi keamanan dan stabilitas kawasan tersebut. Global Times menegaskan China menentang aktivitas militer di perairan itu secara tegas.
Pada Jumat (9/10) waktu setempat, seorang juru bicara militer China melaporkan sebuah kapal penghancur milik AS, USS John McCain, terpantau berlayar memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan tanpa izin China. Militer China mendorong AS untuk menghentikan 'aksi provokatif semacam itu'. (nvc/idh)