Presiden Taiwan Serukan 'Dialog yang Berarti' dengan China

Presiden Taiwan Serukan 'Dialog yang Berarti' dengan China

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 10 Okt 2020 15:15 WIB
Taiwanese President Tsai Ing-wen delivers a speech during National Day celebrations in front of the Presidential Building in Taipei, Taiwan, Saturday, Oct. 10, 2020. Tsai said Saturday she has hopes for less tensions with China and in the region if Beijing will listen to Taipei’s concerns, alter its approach and restart dialogue with the self-ruled island democracy. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Tsai Ing-wen (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Taipei -

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyerukan digelarnya 'dialog yang berarti' antara Taiwan dengan China atas dasar kesetaraan. Tawaran dialog ini diajukan Taiwan di tengah ketegangan militer yang memuncak dengan China.

Taiwan mendapatkan tekanan yang terus meningkat dari China, yang semakin meningkatkan aktivitas Angkatan Udara di dekat wilayah Tawan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dengan melanggar garis tengah di Selat Taiwan yang sensitif dan menjadi perbatasan tak resmi kedua wilayah.

China menegaskan pihaknya merespons 'kolusi' antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS). China diketahui marah atas dukungan AS untuk Taiwan, yang hingga kini dianggap bagian wilayah kedaulatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara saat perayaan Hari Nasional Taiwan pada Sabtu (10/10) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/10/2020), Presiden Tsai menggambarkan situasi di Selat Taiwan 'cukup tegang'.

Disebutkan bahwa meningkatnya aktivitas militer China, juga sengketa di Laut China Selatan dan konflik perbatasan China-India, serta aksi keras China di Hong, telah menunjukkan bahwa demokrasi dan perdamaian di kawasan sedang menghadapi tantangan besar. Jika China bisa mendengarkan suara Taiwan dan bersama-sama memfasilitasi rekonsiliasi dan dialog damai, sebut Presiden Tsai, maka ketegangan kawasan bisa diselesaikan.

ADVERTISEMENT

"Selama otoritas Beijing bersedia menyelesaikan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sementara paritas dan martabat dipertahankan, kami bersedia untuk bekerja sama dalam memfasilitasi dialog yang berarti," cetus Presiden Tsai.

Tonton juga video 'WHO Bantah Taiwan Telah Peringatkan Soal Virus Corona':

[Gambas:Video 20detik]



Belum ada respons langsung dari China terhadap seruan Presiden Tsai ini. Otoritas China diketahui memutuskan mekanisme pembicaraan formal sejak Tsai pertama menjabat Presiden Taiwan tahun 2016 lalu.

Lebih lanjut, Presiden Tsai menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas di Selat Taiwan, tapi dia menyebut bahwa hal itu menjadi tanggung jawab kedua belah pihak.

Terlepas dari itu, Presiden Tsai tetap menjadikan upaya memperkuat Angkatan Bersenjata Taiwan sebagai prioritas. Dia menyatakan akan tetap mendorong hal ini, sambil menjunjung tinggi prinsip tidak mencari perang atau takut berperang.

"Komitmen kita terhadap kedaulatan dan nilai-nilai demokrasi tidak berubah, tapi kita juga akan menjaga fleksibilitas strategis dan responsif terhadap perubahan," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads