Chutkan membuat perbandingan dengan negara lain, mengatakan pada Yeo: "Saya akan menghukum Anda atas apa yang Anda lakukan, bukan apa yang Anda pikirkan."
"Tuan Yeo bekerja di bawah arahan dinas intelijen Republik Rakyat China," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejahatan yang dilakukan Tn. Yeo bukanlah kesalahan penilaian sesaat."
"Saya dapat mengatakan bahwa Anda adalah pria yang berpendidikan tinggi dan saya yakin Anda mengerti bahwa Anda tahu apa yang Anda lakukan," katanya kepada Yeo.
"Operasi Anda dirancang untuk melemahkan Amerika Serikat demi kepentingan China."
Pada saat yang sama, Chutkan mengatakan bahwa dia harus menerima pernyataan jaksa bahwa Yeo bekerja sama baik dengan penyidik dalam kasus tersebut.
Selain itu, dia mencatat Yeo telah bertahan 11 bulan di penjara AS, di mana ada wabah virus Corona yang luas, tanpa terinfeksi.
"Yeo beruntung. Sejauh ini dia belum terjangkit COVID," ucapnya.
Yeo merupakan seorang mahasiswa PhD di National University of Singapore, diarahkan oleh intelijen China untuk membuka konsultasi palsu di AS dan menawarkan pekerjaan, menurut dakwaan.
Dia menerima lebih dari 400 resume, 90 persen di antaranya berasal dari militer AS atau personel pemerintah dengan izin keamanan. Dia menggunakan ini dan fungsi jaringan LinkedIn untuk melacak kemungkinan target, dengan fokus pada orang-orang dengan izin keamanan teratas.
(rfs/rfs)