Debat Pertama Trump-Biden Kacau, Komisi Debat Capres AS Janji Benahi

Debat Pertama Trump-Biden Kacau, Komisi Debat Capres AS Janji Benahi

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 01 Okt 2020 12:26 WIB
President Donald Trump and Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden participate in the first presidential debate Tuesday, Sept. 29, 2020, at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland. (Olivier Douliery/Pool vi AP)
Debat capres pertama antara Trump dan Biden (AP/Olivier Douliery)
Washington DC -

Debat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) pertama antara Presiden Donald Trump dan penantangnya, Joe Biden, dari Partai Demokrat dinilai kacau dan semrawut. Komisi Debat Capres AS berjanji akan melakukan pembenahan agar debat bisa berlangsung 'lebih tertib'.

"Debat semalam memperjelas bahwa struktur tambahan harus ditambahkan ke dalam format debat-debat yang tersisa untuk memastikan pembahasan isu-isu berlangsung lebih tertib," tegas Komisi Debat Capres dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (1/10/2020).

Ditegaskan oleh Komisi Debat Capres bahwa pihaknya akan segera mengumumkan langkah-langkah 'untuk memastikan peralatan tambahan demi menjaga ketertiban dalam debat-debat selanjutnya'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam debat capres pertama pada Selasa (29/9) malam waktu setempat, Trump dan Biden berebut berbicara. Bahkan Trump terus menginterupsi Biden saat dia menyampaikan argumennya. Biden yang kesal sempat menyebut Trump 'badut' dan akhirnya meminta Trump untuk 'diam'.

Moderator debat, Chris Wallace dari Fox News yang sudah sangat berpengalaman, tampak sering bingung saat dia meminta Trump untuk menghormati aturan dan format debat yang disepakati sebelumnya oleh kedua capres.

ADVERTISEMENT

Wallace mengakui dirinya tidak bersiap untuk menghadapi kekacauan saat memandu jalannya debat capres perdana antara Trump dan Biden. "Saya tidak pernah membayangkan bahwa itu akan keluar jalur seperti itu," tutur Wallace kepada New York Times.

Secara luas, diperkirakan bahwa Trump akan membawa gayanya saat berkampanye atau menghadiri konferensi pers, di mana kepribadiannya dan kecenderungannya untuk melontarkan hinaan atau kritikan tidak seperti presiden-presiden AS lainnya.

Namun Wallace menyatakan dirinya tidak mengira akan ada rentetan interupsi tanpa henti dan penolakan untuk mematuhi format pertanyaan dalam debat. "Saya seorang profesional. Saya belum pernah mengalami hal seperti ini," sebutnya.

Komisi Debat Capres memiliki tugas yang tidak mudah untuk mengubah atmosfer dua debat selanjutnya yang dijadwalkan pada 15 Oktober dan 22 Oktober, kecuali kedua capres mau bekerja sama.

Ada sejumlah saran agar moderator memiliki wewenang untuk mematikan sementara mikrofon para capres. Namun Wallace menekankan bahwa meski mikrofon Trump dimatikan sementara, dia tetap akan berbicara keras membayangi suara Biden yang berdiri tak jauh darinya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads