Tanggapi Trump, Dubes China Sebut AS 'Gagal Total' Tangani Corona

Tanggapi Trump, Dubes China Sebut AS 'Gagal Total' Tangani Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 23 Sep 2020 11:35 WIB
Chinese Ambassador to the United Nations Zhang Jun arrives for the 75th session of the United Nations General Assembly, Tuesday, Sept. 22, 2020, at U.N. headquarters. This years annual gathering of world leaders at U.N. headquarters will be almost entirely virtual. Leaders have been asked to pre-record their speeches, which will be shown in the General Assembly chamber, where each of the 193 U.N. member nations are allowed to have one diplomat present. (AP Photo/Mary Altaffer)
Dubes China untuk PBB, Zhang Jun (AP Photo/Mary Altaffer)
New York -

Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Zhang Jun, membalas serangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap China terkait pandemi virus Corona (COVID-19). Zhang terang-terangan menyebut AS 'gagal total' dalam menangani pandemi Corona.

Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Rabu (23/9/2020), komentar keras Zhang itu disampaikan dalam konferensi pers di kantor Misi China untuk PBB di New York, pada Selasa (22/9) waktu setempat. Zhang mengomentari Trump yang menyerukan agar China dimintai pertanggungjawaban atas menyebarnya Corona.

"Jika kita melihat situasinya dengan sangat hati-hati, kita bisa mengatakan bahwa ini gagal total," ucap Zhang, merujuk pada cara AS menangani pandemi Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda tahu, kita harus memahami bahwa ini negara dengan sistem medis paling canggih, dengan teknologi medis paling canggih. Tapi tetap saja mereka menempati peringkat satu dalam jumlah kasus terkonfirmasi dan jumlah korban jiwa -- mereka kehilangan terlalu banyak nyawa orang-orang tak berdosa yang berharga," sebutnya.

Data terbaru dari Johns Hopkins University (JHU) menunjukkan AS sejauh ini mencatat total 200.724 kematian. Total kasus Corona di AS saat ini melebihi 6,8 juta kasus. Untuk total kematian dan total kasus Corona, AS menempati peringkat teratas dunia.

ADVERTISEMENT

"Jika kita harus meminta pertanggungjawaban siapapun, seharusnya Amerika Serikat yang diminta bertanggung jawab karena kehilangan begitu banyak nyawa dengan perilaku tidak bertanggung jawab mereka," cetus Zhang.

Lebih lanjut, Zhang membela cara penanganan Corona yang dilakukan China. Dia menyebut pandemi Corona di China kini bisa terkendali setelah 'upaya hebat dan pengorbanan besar'.

Konferensi pers ini digelar Zhang untuk menanggapi serangan Trump terhadap China dalam Sidang Umum PBB pada Selasa (22/9) waktu setempat. Diketahui bahwa dalam pidato virtualnya, Trump menuduh China menyebarkan virus Corona dan secara keliru menyatakan tidak ada bukti penularan manusia-ke-manusia.

Zhang menyebut tuduhan Trump itu 'bohong. "Biar saya membuatnya sangat jelas bahwa kebohongan adalah kebohongan -- meskipun kebohongan dapat diulang 1.000 kali, itu tetap merupakan kebohongan dan China sepenuhnya menolak tuduhan tidak berdasar terhadap China," tegas Zhang.

"Sudah waktunya bagi beberapa politikus AS untuk bangun dari ilusi atau fiksi yang mereka ciptakan sendiri, bukannya melangkah lebih jauh ke arah yang salah. Mereka mungkin ingin menjadi hebat, tapi untuk menjadi hebat Anda harus bersikap seperti seorang pemimpin," tandasnya.

Zhang menyatakan China akan menyampaikan balasan resmi atas pidato Trump sesuai dengan aturan Sidang Umum PBB. Ini berarti delegasi China akan kembali menyampaikan pidato dalam salah satu sesi pada pekan ini untuk merespons secara resmi pidato Trump.

Halaman 2 dari 2
(nvc/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads