Polisi anti huru hara menahan lebih dari 400 demonstran di Belarus pada hari Minggu (13/9/2020) waktu setempat, ketika puluhan ribu orang turun ke jalan untuk berdemo. Mereka menentang hasil pemilu yang memenangkan Alexander Lukashenko.
Seperti dilansir AFP, Senin (14/9/2020), lebih dari 100.000 orang diperkirakan telah berbaris di kota Minsk setiap empat akhir pekan terakhir untuk menuntut Lukashenko mundur karena sengketa pemilihan presiden 9 Agustus, yang dia klaim menang telak.
Jurnalis AFP mengatakan, jumlah yang sama mengambil bagian dalam demonstrasi terbaru, dengan kerumunan besar membanjiri jalan-jalan meskipun tindakan kekerasan polisi semakin intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas polisi berseragam dan berpakaian biasa menindak keras orang-orang yang berkumpul untuk demonstrasi "Pawai Pahlawan", dengan mendorong atau meninju mereka. Aksi kekerasan polisi ini terekam dalam video yang diposting di situs berita Belarus Tut.by.
Polisi juga menggunakan senapan pompa, menembakkan "tembakan peringatan" ke udara selama bentrokan, kata Kementerian Dalam Negeri.
Akses ke internet seluler dibatasi dan stasiun metro pusat ditutup, dengan pihak berwenang memindahkan van polisi, kendaraan militer, dan kawat berduri ke tengah menjelang demo.
Tonton video 'Kematian Akibat Corona di Italia Capai 35.000, Muncul Demo':