India telah menjadi negara ketiga di dunia yang melampaui empat juta kasus infeksi virus Corona, COVID-19, dengan mencatat rekor lonjakan kasus baru harian pada Sabtu (5/9) ini.
Sebanyak 86.432 kasus infeksi baru Corona tercatat di India dalam waktu 24 jam terakhir, sehingga membuat total jumlah kasus Corona di negara itu mencapai 4.023.179. Dengan demikian India menjadi negara dengan jumlah kasus Corona terbanyak ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 6,3 juta kasus dan Brasil dengan 4,1 juta kasus.
Sementara pemerintah telah melonggarkan pembatasan dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi, India sekarang memiliki jumlah kasus Corona yang tumbuh paling cepat di dunia, dengan lebih dari 80.000 kasus per hari dan jumlah kematian harian tertinggi di lebih dari 1.000 kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (5/9/2020):
- Jerman Sebut Alexei Navalny Diracun, Trump: Ini Tragis, Mengerikan!
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dirinya belum melihat bukti bahwa pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny telah diracuni seperti yang dinyatakan oleh Jerman.
"Saya tidak tahu persis apa yang terjadi. Saya pikir ini tragis, mengerikan, seharusnya ini tidak terjadi," kata Trump.
"Kami belum memiliki bukti apa pun, tetapi saya akan melihatnya," kata Trump dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (5/9/2020).
- Hukuman Berat Menanti Para Pejabat Korea Utara Usai Topan Maysak
Pemerintah Korea Utara (Korut) akan memberikan hukuman berat bagi para pejabat lokal yang disebutnya gagal melindungi penduduk dari topan yang menyebabkan "insiden serius" dengan puluhan korban. Demikian dilaporkan surat kabar partai yang berkuasa di Korut.
Topan Maysak membawa hujan deras di seluruh negeri komunis itu awal pekan ini, dengan rekaman yang menunjukkan jalan-jalan yang terendam air di kota pelabuhan timur Wonsan, provinsi Kangwon.
Rodong Sinmun hari Sabtu, sebuah surat kabar resmi Korut, melaporkan bahwa para pemimpin Korut telah memutuskan untuk menghukum para pejabat kota dan provinsi yang "tidak bertanggung jawab" karena menyebabkan "insiden serius yang melibatkan puluhan korban".
- Kematian Akibat Corona di AS Diperkirakan Mencapai 410.000 Akhir Tahun Ini
Kematian akibat virus Corona di Amerika Serikat diperkirakan akan mencapai 410.000 pada akhir tahun ini, lebih dari dua kali lipat jumlah kematian saat ini. Bahkan angka kematian bisa melonjak menjadi 3.000 kematian per hari pada bulan Desember mendatang.
Demikian sebuah institut kesehatan Universitas Washington, IHME memperkirakan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (5/9/2020).
Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan universitas tersebut mengatakan, kematian dapat dikurangi hingga 30 persen jika lebih banyak warga Amerika mengenakan masker seperti yang disarankan oleh para ahli epidemiologi. Namun, pemakaian masker malah menurun.
- Sehari 86 Ribu Kasus, India Kini Catat Lebih dari 4 Juta Kasus Corona
India telah menjadi negara ketiga di dunia yang melampaui empat juta kasus infeksi virus Corona, COVID-19, dengan mencatat rekor lonjakan kasus baru harian pada Sabtu (5/9) ini.
Sebanyak 86.432 kasus infeksi baru Corona tercatat di India dalam waktu 24 jam terakhir, sehingga membuat total jumlah kasus Corona di negara itu mencapai 4.023.179. Dengan demikian India menjadi negara dengan jumlah kasus Corona terbanyak ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 6,3 juta kasus dan Brasil dengan 4,1 juta kasus.
Sementara pemerintah telah melonggarkan pembatasan dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi, India sekarang memiliki jumlah kasus Corona yang tumbuh paling cepat di dunia, dengan lebih dari 80.000 kasus per hari dan jumlah kematian harian tertinggi di lebih dari 1.000 kematian.
- Puluhan Orang Ditangkap dalam Aksi Demo Memprotes Lockdown di Australia
Lebih dari selusin pengunjuk rasa anti-lockdown (penguncian) ditangkap hari ini di Melbourne, Australia saat mereka yang sengaja melanggar perintah tinggal di rumah tersebut bentrok dengan polisi Australia.
Mengabaikan peringatan resmi dan perintah kesehatan masyarakat, beberapa ratus orang berkumpul dalam aksi protes ilegal yang dipromosikan oleh beberapa kelompok teori konspirasi terkait virus Corona secara online. Mereka menyerukan diakhirinya tindakan lockdown.
Kehadiran polisi dalam jumlah besar merespons aksi demo tersebut. Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (5/9/2020), polisi menangkap 17 orang saat kerumunan meneriakkan "kebebasan" dan "penipuan" ke arah barisan polisi yang berulang kali berusaha untuk membubarkan orang-orang.