Lebih dari 4 juta kasus virus Corona (COVID-19) kini terkonfirmasi di Brasil. Petugas penyelamat berhasil mendeteksi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon, sebulan usai kejadian.
Dengan mencatat lebih dari 4 juta kasus Corona, Brasil menempati peringkat kedua sebagai negara dengan total kasus Corona tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS) yang sejauh ini melaporkan total lebih dari 6,1 juta kasus di wilayahnya.
Di Lebanon, tim petugas penyelamat dengan seekor anjing pelacak mendeteksi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut. Temuan didapat sekitar sebulan usai ledakan dahsyat mengguncang Beirut. Upaya penggalian dan pencarian di titik temuan pun tengah dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (4/9/2020):
- Total Kasus Corona di Brasil Tembus 4 Juta
Otoritas Brasil melaporkan tambahan 43 ribu kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di wilayahnya. Dengan tambahan itu, total kasus Corona di Brasil saat ini telah melampaui 4 juta kasus.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (4/9/2020), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 43.773 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Total 4.041.638 kasus Corona kini tercatat di wilayah Brasil, sejak kasus pertama Corona terdeteksi di negara ini pada 26 Februari lalu.
Angka itu masih tercatat sebagai total kasus Corona tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) yang sejauh ini melaporkan total lebih dari 6,1 juta kasus di wilayahnya.
Baca juga: Total Kasus Corona di Brasil Tembus 4 Juta |
- Dilaporkan Sebut Marinir AS yang Gugur Saat PD I 'Pecundang', Trump Geram
Laporan sebuah majalah Amerika Serikat (AS), The Atlantic, menyebut Presiden Donald Trump pernah menyebut para Marinir AS yang gugur dalam Perang Dunia (PD) I dan dimakamkan di Prancis sebagai 'pecundang' karena tewas dalam aksi. Trump membantah keras dan mengecam laporan The Atlantic tersebut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (4/9/2020), laporan majalah The Atlantic yang ditulis langsung oleh pemimpin redaksi majalah itu, Jeffrey Goldberg, menyebut Trump menolak untuk mengunjungi Aisne-Marne American Cemetery di dekat Paris tahun 2018 lalu karena 'dia takut rambutnya menjadi acak-acakan di tengah hujan'.
"Dalam percakapan dengan seorang staf senior pada pagi hari sebelum jadwal kunjungan itu, Trump mengatakan, 'Mengapa saya harus mendatangi makam itu? Tempat itu penuh dengan pecundang (losers)'," sebut The Altantic dalam artikelnya.
Trump mengecam keras laporan The Atlantic itu pada Kamis (3/9) malam waktu setempat. Dia menyebut laporan itu bohong besar dan menegaskan siap bersumpah bahwa dirinya tidak pernah mengatakan hal semacam itu soal Marinir AS.
- Tanda Kehidupan Terdeteksi di Balik Reruntuhan Sebulan Usai Ledakan Lebanon
Petugas penyelamat di Lebanon mendeteksi tanda-tanda kehidupan dari balik reruntuhan ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon. Temuan ini didapat sekitar sebulan usai ledakan dahsyat itu mengguncang Beirut.
Seperti dilaporkan kantor berita NNA dan dilansir Reuters, Jumat (4/9/2020), sebuah tim dengan seekor anjing penyelamat mendeteksi pergerakan di bawah reruntuhan sebuah gedung yang hancur di area Gemmayze pada Kamis (3/9) pagi waktu setempat. Area itu menjadi salah satu area yang terdampak ledakan paling parah pada 4 Agustus lalu.
Pemeriksaan lanjutan kemudian dilakukan di lokasi dengan menggunakan perlengkapan pendeteksi audio untuk sinyal atau denyut jantung. Menurut laporan Associated Press, alat itu berhasil mendeteksi apa yang diduga sebagai denyut 18 hingga 19 detak per menit.
- 2 Hari Berturut-turut, India Catat 83 Ribu Kasus Corona Sehari
Jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di India bertambah dengan cepat dalam beberapa pekan terakhir. Selama dua hari berturut-turut, otoritas India melaporkan tambahan 83 ribu kasus Corona dalam sehari.
Seperti dilansir Associated Press dan CNN, Jumat (4/9/2020), Kementerian Kesehatan India melaporkan 83.341 kasus Corona dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut sedikit di bawah rekor tertinggi global untuk tambahan kasus harian yang dicetak India pada Kamis (3/9) waktu setempat, dengan 83.883 kasus Corona dalam sehari.
Dengan lonjakan tersebut, total 3.936.747 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah India. Dengan angka ini, India masih menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan total kasus Corona tertinggi di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil.
- Rusia Tepis Tuduhan Dalangi Diracunnya Alexei Navalny
Rusia menepis tuduhan yang menyebut pihaknya bertanggung jawab atas diracunnya pemimpin oposisi, Alexei Navalny, yang kini koma di rumah sakit Berlin, Jerman. Rusia menegaskan tidak ada alasan untuk menjatuhkan sanksi kepada pihaknya terkait kasus Navalny yang memicu kemarahan internasional.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/9/2020), hal tersebut disampaikan Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia setelah Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengumumkan bahwa Navalny diracun dengan agen saraf Novichok dalam sebuah percobaan pembunuhan. Merkel mendesak Rusia memberikan jawaban atas diracunnya Navalny.
Juru bicara Kremnlin, Dmitry Peskov, menegaskan bantahan Rusia atas tuduhan bahwa pemerintah Rusia ada di balik serangan terhadap Navalny. Peskov memperingatkan negara lain untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.