"Kami ingin semua orang melihat Turki bukan lagi negara yang kesabaran, tekad, sarana dan keberaniannya akan diuji. Jika kami mengatakan kami akan melakukan sesuatu, kami akan melakukannya, dan kami akan membayar harganya," tegasnya.
Yunani dan Turki sudah berselisih dalam masalah-masalah penting termasuk migrasi dan warisan Bizantium di Istanbul, sebelumnya Konstantinopel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi penemuan cadangan hidrokarbon di Mediterania timur telah membuat hubungan semakin tegang, dengan Turki menolak seruan dari Uni Eropa dan Athena untuk segera menghentikan eksplorasi energi di wilayah tersebut.
Turki mengirim kapal penelitian Oruc Reis disertai dengan kapal perang ke perairan sengketa itu pada 10 Agustus. Kegiatannya dimaksudkan untuk berakhir pada Minggu (23/8) lalu tetapi diperpanjang hingga Kamis (27/8).
Kedua belah pihak mengatakan mereka terbuka untuk dialog setelah pembicaraan dengan menteri Jerman, dan akan ada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa informal di Berlin, Jerman pada Kamis (27/8) dan Jumat (28/8).
(ita/ita)