Tanda Tanya Dugaan Racun di Tubuh Pengkritik Presiden Rusia

Round-Up

Tanda Tanya Dugaan Racun di Tubuh Pengkritik Presiden Rusia

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 23:29 WIB
FILE - In this file photo taken on Saturday, Feb. 29, 2020, Russian opposition activist Alexei Navalny takes part in a march in memory of opposition leader Boris Nemtsov in Moscow, Russia. The German hospital treating Russian dissident Alexei Navalny says tests indicate that he was poisoned. The CharitΓ© hospital said in a statement Monday, Aug. 24, 2020 that the team of doctors who have been examining Navalny since he was admitted Saturday have found the presence of β€œcholinesterase inhibitors” in his system. Cholinesterase inhibitors are a broad range of substances that are found in several drugs, but also pesticides and nerve agents. (AP Photo/Pavel Golovkin, File)
Foto: Alexei Navalny (AP Photo/Pavel Golovkin)
Moskow -

Penyebab sakitnya tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny hingga kini masih menyisakan tanda tanya. Ada dua klaim berbeda tentang racun yang diduga menjadi penyebab Navalny tak sadarkan diri.

Navalny adalah seorang pengacara berusia 44 tahun dan juru kampanye antikorupsi yang termasuk pengkritik paling sengit Presiden Vladimir Putin. Dia kini berada dalam kondisi koma dan sempat dirawat intensif di Omsk.

Dia kehilangan kesadaran saat dalam penerbangan dan pesawatnya melakukan pendaratan darurat pada hari Kamis (20/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Para pembantunya mengatakan mereka yakin dia diracun. Mereka mengatakan ada sesuatu yang dimasukkan ke dalam tehnya di kafe bandara.

Seperti dilansir dari AFP, Selasa (25/8/2020), Navalny telah menjalani beragam tes. Dari tes narkotika hingga sintetik. Namun, dokter rusia mengklaim bahwa tak ada racun di tubuh Navalny.

"Ketika dia dirawat di rumah sakit, Alexei Navalny menjalani tes di berbagai macam narkotika, sintetik, psikodetik dan obat-obatan termasuk penghambat kolinesterase," kata Alexandre Sabayev, kepala toksikologi di Rumah Sakit Darurat Omsk No. 1, kepada agen Rusia, Senin (24/8).

"Hasilnya negatif."

Sementara itu, Rumah sakit (RS) Berlin di Jerman yang merawat tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, menyatakan hasil tes mengindikasikan politikus 44 tahun itu terindikasi diracun. Hal ini bertentangan dengan hasil pemeriksaan dokter-dokter Rusia yang sempat menyatakan tidak ada bekas racun dalam tubuh Navalny.

Pada Senin (24/8) waktu setempat, RS Charite yang terkemuka di Berlin mengumumkan bahwa hasil tes klinis terhadap Navalny 'mengindikasikan keracunan dengan zat dari kelompok cholinesterase inhibitor'.

Cholinesterase merupakan enzim yang dibutuhkan untuk sistem saraf pusat berfungsi dengan baik. Inhibitor-nya, atau penghambatnya, digunakan dalam membuat obat dan insektisida, tapi juga sebagai agen saraf seperti sarin.

"Prognosis Alexei Navalny tetap tidak jelas; kemungkinan efek jangka panjang, terutama yang mempengaruhi sistem saraf, tidak bisa dikesampingkan," sebut RS Charite dalam pernyataannya via Twitter.

Navalny kini berada dalam perawatan intensif dan tetap dalam kondisi koma secara medis. "Sementara kondisinya serius, saat ini tidak mengancam nyawa," imbuh pernyataan pihak RS Charite.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads