Salah seorang dokter senior Rusia dalam tim yang merawat oposisi Rusia, Alexei Navalny di Siberia mengklaim mereka tidak menemukan racun di tubuh Navalnya. Pernyataan ini dikutip oleh rumah sakit Berlin, Jermab yang sekarang merawat Navalnya.
Seperti dilansir dari AFP, Selasa (25/8/2020), Navalny telah menjalani beragam tes. Dari tes narkotika hingga sintetik.
"Ketika dia dirawat di rumah sakit, Alexei Navalny menjalani tes di berbagai macam narkotika, sintetik, psikodetik dan obat-obatan termasuk penghambat kolinesterase," kata Alexandre Sabayev, kepala toksikologi di Rumah Sakit Darurat Omsk No. 1, kepada agen Rusia, Senin (24/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya negatif."
Navalny kini dibawa ke Berlin, Jerman. Dilansir DW, Selasa (25/8) para dokter di rumah sakit Charite di Berlin masih belum memberi keterangan apa-apa tentang kondisi pasien khususnya, Alexei Navalny, yang diterbangkan dari Siberia ke Berlin hari Sabtu lalu (25/8) itu.
Juru bicara pemerintah Jerman Stefen Seibert mengatakan, ada kemungkinan Alexei Navalny diracun. "Kecurigaan bahwa Navalny diracun, memang sudah ada presedennya dalam sejarah Rusia baru-baru ini", kata Seibert kepada wartawan hari Senin (24/8). Pemerintah Jerman menuntut "transparansi penuh" dalam penyelidikan kasus ini di Rusia, tambahnya.
Sebelumnya, kondisi Alexei Navalny (44) tiba-tiba memburuk parah dalam penerbangan kembali ke Moskow, Rusia minggu lalu. Dia dilarikan ke rumah sakit setelah pesawatnya melakukan pendaratan darurat di kota Omsk, Siberia. Pihak keluarga dan pendukungnya mengatakan dia kemungkinan besar diracuni karena kerap mengkritik kepemimpinan Presiden Vladimir Putin dan menyoroti kasus-kasus korupsi besar di Rusia.