Otoritas Korea Selatan (Korsel) memerintahkan sebagian besar sekolah di wilayah Seoul dan area sekitarnya untuk ditutup setelah terjadi peningkatan kasus virus Corona (COVID-19) beberapa waktu terakhir. Kini, para siswa setempat diminta untuk belajar secara online.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2020), Kementerian Pendidikan Korsel dalam pengumuman terbaru menyatakan bahwa seluruh siswa, kecuali siswa senior pada sekolah menengah atas, di kota-kota yang ada di wilayah Seoul, Incheon dan Provinsi Geonggi akan mengikuti kelas online hingga 11 September mendatang.
Awal semester musim semi di Korsel telah ditunda beberapa kali sejak Maret lalu. Ketika kasus Corona harian menurun tajam sejak mencapai puncak pada Februari lalu, sebagian besar sekolah di Korsel dibuka secara bertahap antara 20 Mei hingga 1 Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dua pekan terakhir, menurut Menteri Pendidikan Korsel Yoo Eun-Hae, sedikitnya 150 siswa dan 43 staf sekolah dinyatakan positif Corona di wilayah Seoul dan sekitarnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 280 kasus baru Corona hingga Senin (24/8) tengah malam. Sejauh ini, total 17.945 kasus Corona tercatat di wilayah Korsel, dengan 310 kematian.
Tambahan 280 kasus dalam sehari itu menunjukkan penurunan jumlah tambahan kasus harian di Korsel. Negara ini mencatat tambahan harian tertinggi pada Sabtu (22/8) tengah malam lalu, dengan 397 kasus dalam sehari. Angka itu tercatat sebagai yang tertinggi sejak awal Maret.
Sebagian besar kasus baru Corona di Korsel berpusat di area Seoul yang padat penduduk. Namun otoritas kesehatan setempat menyebut Korsel ada di ambang wabah nasional dan menyerukan warga untuk tetap di rumah serta membatasi perjalanan.
"Akan terlalu terburu-buru untuk mengatakan bahwa kurva telah rata. Masih ada risiko tinggi bahwa kasus bisa terus meningkat," sebut Wakil Direktur KCDC, Kwon Jun-Wook, dalam penjelasannya.
Sepekan terakhir, Korsel mencatat kasus-kasus Corona serius yang jumlahnya tiga kali lebih banyak jika dibandingkan saat lonjakan sebelumnya. Situasi ini memicu kekhawatiran semakin bertambahnya total kematian di negara ini.
Pada Senin (24/8) waktu setempat, otoritas Seoul memerintahkan wajib masker untuk seluruh warga di tempat-tempat umum, baik indoor maupun outdoor, untuk pertama kalinya. Tidak hanya itu, tempat-tempat pertemuan banyak orang seperti gereja, kelab malam, bar karaoke dan area berisiko lainnya diperintahkan tutup sementara.