Trump Tuduh Ledakan Lebanon 'Serangan', Corona Tewaskan 1 Orang Tiap 15 Detik

International Updates

Trump Tuduh Ledakan Lebanon 'Serangan', Corona Tewaskan 1 Orang Tiap 15 Detik

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Agu 2020 19:10 WIB
A drone picture shows smoke from the scene of an explosion at the seaport of Beirut, Lebanon, Wednesday, Aug. 5, 2020. A massive explosion rocked Beirut on Tuesday, flattening much of the citys port, damaging buildings across the capital and sending a giant mushroom cloud into the sky. (AP Photo/Hussein Malla)
Dampak besar ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon (AP/Hussein Malla)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut bahwa ledakan di Lebanon terindikasi serangan bom. Sementara penghitungan Reuters menyebut bahwa secara global, rata-rata satu orang meninggal setiap 15 detik akibat virus Corona (COVID-19).

Trump dalam pernyataannya mengklaim para jenderal AS memberitahunya bahwa ledakan besar yang mengguncang Beirut terindikasi sebagai serangan bom. Namun para pejabat Departemen Pertahanan AS (Pentagon) membantah klaim Trump itu.

Tiga pejabat Pentagon menyampaikan bantahan kepada CNN pada Selasa (4/8) malam waktu AS. Ketiga pejabat Pentagon yang enggan disebut identitasnya itu menegaskan tidak ada indikasi bahwa ledakan besar di Beirut merupakan sebuah serangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, hasil penghitungan Reuters menunjukkan bahwa rata-rata satu orang meninggal dunia setiap 15 detik akibat virus Corona, secara global.

Saat ini, total 700.489 kematian akibat Corona terkonfirmasi secara global. Sementara total 18.547.833 kasus Corona tercatat di berbagai negara, dengan 10.889.745 orang telah sembuh dari Corona.

ADVERTISEMENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (5/8/2020):

- Trump Sebut Ledakan Beirut Terindikasi Serangan Bom, Pentagon Bantah

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim para jenderal AS memberitahunya bahwa ledakan besar yang mengguncang Beirut, Lebanon, terindikasi sebagai serangan bom. Namun para pejabat Departemen Pertahanan AS (Pentagon) membantah klaim Trump itu.

"Itu tampak seperti serangan yang mengerikan," sebut Trump dalam pernyataan kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Rabu (5/8/2020).

"Itu terlihat seperti itu, berdasarkan ledakannya. Saya bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasa begitu," imbuhnya, merujuk pada indikasi serangan.

"Itu semacam bom, iya," tegasnya kepada wartawan.

- Sempat Dituduh Ada di Balik Ledakan di Lebanon, Israel Bantah

Sebuah ledakan dahsyat yang terjadi di pelabuhan Beirut, Lebanon sempat memicu rumor soal keterlibatan Israel. Otoritas Israel membantah dengan tegas jika insiden dikaitkan dengan pihaknya. Israel juga menyatakan akan mengirim bantuan ke Lebanon.

"Israel tidak ada hubungannya dengan insiden itu," kata pejabat yang enggan disebutkan namanya seperti dilansir Reuters, Rabu (5/8/2020).

Bantahan Israel disampaikan setelah beredar rumor di media sosial yang menuduh serangan udara Israel yang telah memicu ledakan besar di Lebanon itu. Rumor tersebut, seperti dilansir The Times of Israel, menyebut Israel menyerang gudang senjata Hizbullah yang ada di pelabuhan Beirut.

Selain dibantah Israel, rumor itu juga dibantah pejabat senior Hizbullah dalam pernyataan kepada OTV Lebanon. "Tidak ada kebenaran untuk rumor soal serangan Israel terhadap persenjataan Hizbullah di pelabuhan," tegas sumber pejabat senior Hizbullah itu.

- 100 Orang Lebih Tewas Akibat Ledakan di Lebanon, Tim SAR Terus Bekerja

Korban tewas akibat dua ledakan besar yang mengguncang pelabuhan kota Beirut di Lebanon dilaporkan melebihi 100 orang. Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan oleh petugas darurat setempat.

Seperti dilansir AFP, Rabu (5/8/2020), Palang Merah Lebanon dalam pernyataan terbaru menyebut jumlah korban tewas akibat ledakan besar pada Selasa (4/8) waktu setempat, terus bertambah dan kini mencapai sedikitnya 100 orang.

"Hingga sekarang, lebih dari 4 ribu orang mengalami luka-luka dan lebih dari 100 orang kehilangan nyawa mereka," demikian pernyataan Palang Merah Lebanon.

- Eks Agen CIA Sebut Bisa Jadi Ada Peledak Militer dalam Ledakan di Lebanon

Seorang mantan agen Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA, Robert Baer, yang berpengalaman dalam tugas di kawasan Timur Tengah menganalisis bahwa ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, tidak hanya disebabkan oleh amonium nitrat. Baer menduga ada amunisi militer yang ikut meledak di Beirut.

Seperti dilansir CNN, Rabu (5/8/2020), analisis itu disampaikan Baer melalui pesan video. Disebutkan Baer bahwa amonium nitrat, yang biasa digunakan dalam pupuk dan bahan peledak, memang ada di dalam gudang yang mengalami ledakan dahsyat. Namun dia meyakini bukan hanya amonium nitrat saja yang menjadi penyebab dua ledakan besar yang sejauh ini menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai 4 ribu orang lainnya.

Dalam analisisnya, Baer berpikir bahwa ada juga amunisi militer dan propelan di lokasi ledakan. Dia berspekulasi bahwa lokasi ledakan mungkin menjadi gudang senjata, namun tidak jelas milik siapa.

"Itu jelas sebuah peledak militer. Itu bukan pupuk seperti amonium nitrat. Saya cukup yakin akan hal itu," tegas Baer. "Anda lihat bola api oranye itu, dan itu jelas, seperti saya katakan, peledak militer," imbuhnya.

- Kematian Corona Global Lampaui 700 Ribu, 1 Orang Meninggal Tiap 15 Detik

Total kematian akibat virus Corona (COVID-19) secara global telah melampaui 700 ribu orang. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa rata-rata satu orang meninggal dunia setiap 15 detik akibat virus Corona.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (5/8/2020), total 700.489 kematian akibat Corona kini terkonfirmasi secara global. Sementara total 18.547.833 kasus Corona tercatat di berbagai negara, dengan 10.889.745 orang telah sembuh dari Corona.

Penghitungan Reuters yang didasarkan pada data dua pekan terakhir menunjukkan rata-rata nyaris 5.900 orang meninggal setiap 24 jam akibat Corona. Angka itu setara dengan 247 orang meninggal setiap jam, atau satu orang meninggal setiap 15 detik akibat virus Corona.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads