Filipina akan kembali memberlakukan lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus Corona. Presiden Filipina Rodrigo Duterte bahkan mengancam akan membunuh semua pasien Corona di saat para dokter mengkhawatirkan sistem fasilitas kesehatan negara tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (3/8/2020) mulanya Duterte berbicara tentang kelelahan para tenaga medis sebelum perintah lockdown diumumkan.
"Saya telah mendengar Anda. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar Anda lelah," kata Duterte dalam pidatonya yang disiarkan televisi lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (4/8/2020):
- Duterte Ancam Akan Bunuh Semua Pasien Corona, Kenapa?
Filipina akan kembali memberlakukan lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus Corona. Presiden Filipina Rodrigo Duterte bahkan mengancam akan membunuh semua pasien Corona di saat para dokter mengkhawatirkan sistem fasilitas kesehatan negara tersebut.
Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (3/8/2020) mulanya Duterte berbicara tentang kelelahan para tenaga medis sebelum perintah lockdown diumumkan.
"Saya telah mendengar Anda. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar Anda lelah," kata Duterte dalam pidatonya yang disiarkan televisi lokal.
Tonton video Duterte: Kami Akan Bunuh Semua Orang yang Terinfeksi COVID.
- Presiden Brasil Sembuh dari Corona, Giliran Kepala Stafnya Terinfeksi
Setelah Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, sembuh dari virus Corona (COVID-19), giliran kepala staf Presiden Brasil, Jenderal Militer Walter Souza Braga Netto, yang dinyatakan positif terinfeksi virus ini. Braga Netto menjadi pejabat tinggi ke-7 di Brasil yang terinfeksi Corona.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (4/8/2020), kantor kepala staf Presiden Brasil dalam pernyataannya menyebut Braga Netto dalam keadaan baik-baik dan tidak mengalami gejala apapun. Saat ini, Braga Netto tengah menjalani karantina hingga dilakukan pemeriksaan dan evaluasi medis terbaru.
Untuk sementara waktu, Braga Netto akan menjalankan pekerjaannya dari jarak jauh.
- Diduga Aniaya PRT Indonesia, 3 Orang Sekeluarga Ditahan di Malaysia
Kepolisian Malaysia menahan tiga orang atas dugaan menganiaya seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia. Ketiga orang ini diketahui masih satu keluarga, atau merupakan majikan korban.
Seperti dilaporkan kantor berita Bernama dan dilansir Malay Mail, Selasa (4/8/2020), tindak penganiayaan ini terjadi di rumah majikan PRT Indonesia yang ada di kawasan Pantai Remis, dekat Manjung, Perak. Identitas PRT Indonesia tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan dia berusia 31 tahun.
Kepala Departemen Penyelidikan Kriminal (CID) Perak, Anuar Othman, menyebut bahwa korban mengalami luka-luka ringan yang diyakini akibat tindak penganiayaan oleh majikannya yang berusia 52 tahun dan kedua anak majikannya, yang berusia 23 tahun dan 17 tahun.
- Microsoft Akan Beli TikTok, Trump: Pemerintah AS Mesti Dapat Jatah
Microsoft akan membeli aplikasi video TikTok untuk cabang Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump mengatakan AS harus mendapatkan "jatah substansial" dari harga jual operasi aplikasi tersebut. Jika tidak, maka TikTok akan dilarang pada 15 September dan tidak ada penjualan.
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (4/8/2020), Trump pada hari Jumat (31/7) lalu mengatakan ia berencana untuk melarang operasi aplikasi video milik China cabang AS itu sesegera mungkin.
Menurut laporan Reuters, pekan lalu beberapa investor menilai TikTok sekitar US$ 50 miliar, angka ini berdasarkan informasi orang-orang yang mengetahui masalah ini.
"Saya memang mengatakan bahwa jika Anda membelinya, berapa pun harganya yang jatuh ke tangan siapa pun yang memilikinya, karena saya rasa itu adalah China pada dasarnya... Saya mengatakan sebagian besar dari harga itu harus masuk ke Perbendaharaan Amerika Serikat karena kami memungkinkan perjanjian ini terjadi," kata Trump.
- Mengerikan! Tiap 7 Menit, 1 Orang Meninggal Akibat Corona di Iran
Sedikitnya satu orang meninggal dunia setiap 7 menit akibat virus Corona (COVID-19) di wilayah Iran. Total kematian akibat Corona di Iran kini melebihi 17 ribu orang.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (4/8/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, melaporkan bahwa total kematian akibat Corona di wilayah Iran kini mencapai 17.405 orang. Pada Senin (3/8) waktu setempat, Iran mencatat 215 kematian dalam 24 jam terakhir.
Laporan televisi nasional Iran menyebut sedikitnya satu orang meninggal dalam setiap 7 menit akibat Corona di negara ini.
Dalam laporannya, Sadat Lari juga mengumumkan bahwa total 312.035 kasus Corona kini tercatat di wilayah Iran. Tambahan 2.598 kasus baru tercatat pada Senin (3/8) waktu setempat.
Laporan televisi nasional Iran menyebut sedikitnya satu orang meninggal dalam setiap 7 menit akibat Corona di negara ini.