Korea Utara (Korut) dilaporkan telah melakukan tes virus Corona (COVID-19) terhadap 1.211 orang hingga 16 Juli. Semua hasil tes Corona itu dinyatakan negatif.
Seperti dilansir CNN, Kamis (30/7/2020), hal tersebut disampaikan oleh perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Korut, Dr Edwin Salvador.
Dalam pernyataan kepada CNN, Dr Salvador menyebut seluruh institusi pendidikan di Korut -- termasuk Taman Kanak-kanak -- kini sedang dalam masa libur musim panas yang diperpanjang hingga dua bulan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, ujar Dr Salvador, ada 696 warga Korut yang menjalani karantina. Semua yang dikarantina disebut sebagai buruh dan pekerja bongkar-muat barang di pelabuhan Nampo, pantai barat Korut dan area perbatasan Sinuiju-Dandong, antara Korut dan China.
"Peningkatan jumlah orang yang dikarantina disebabkan oleh naiknya volume barang yang masuk ke negara ini melalui Nampo dan rute Sinuiju-Dandong. Obat-obatan dan produk medis seperti vaksin dan barang-barang terkait COVID-19 diberi prioritas tinggi untuk diangkut menyeberang perbatasan," sebutnya.
Menurut WHO, ada 15 laboratorium yang dirancang untuk tes Corona di Korut, termasuk beberapa laboratorium di provinsi-provinsi setempat. Namun, Institut Kebersihan Anti-Epidemi Sentral tetap menjadi laboratorium rujukan.
Disebutkan juga oleh Dr Salvador bahwa primer (bentangan kecil DNA atau RNA) dan probe (fragmen DNA atau RNA) untuk mesin-mesin PCR (polymerase chain reaction) yang mampu memfasilitasi 1.000 tes, telah tiba di Korut. Primer dan probe itu dikirimkan oleh kantor regional WHO di Asia Tenggara.