Kata Kim Jong-Un Soal Senjata Nuklir Korut, Najib Razak Dibui 12 Tahun

International Updates

Kata Kim Jong-Un Soal Senjata Nuklir Korut, Najib Razak Dibui 12 Tahun

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 28 Jul 2020 18:47 WIB
This undated photo provided on Friday, Nov. 29 2019, by the North Korean government, shows North Korean leader Kim Jong Un, center, surrounded by a military unit, reacts to what it claims as a test firing of its
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Jakarta -

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, menyatakan bahwa tidak akan ada lagi perang karena senjata nuklir Korut menjamin keselamatan dan masa depan negara itu, meskipun ada tekanan dari luar dan ancaman militer.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/7/2020), pernyataan itu disampaikan Kim Jong-Un dalam pidato saat merayakan 67 tahun peringatan berakhirnya Perang Korea tahun 1950-1953 silam, yang jatuh pada 27 Juli. Peringatan itu digelar dengan menjamu para veteran perang Korut.

Dalam pidatonya seperti dikutip kantor berita Korut, KCNA, Kim Jong-Un menyatakan bahwa Korut mengembangkan senjata nuklir untuk memenangkan 'kekuatan absolut' dalam mencegah konflik bersenjata lainnya. Dia menekankan sifat defensif dari program senjata nuklir tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (28/7/2020):

ADVERTISEMENT

- Dubes AS untuk Korsel Cukur Kumisnya yang Sempat Picu Kontroversi

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Korea Selatan (Korsel), Harry Harris, mencukur kumisnya yang sempat menjadi kontroversi di Negeri Ginseng itu. Kumis Dubes Harris menuai kritikan di kalangan publik Korsel karena dianggap mengingatkan pada era penjajahan Jepang.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/7/2020), dalam pernyataannya, Dubes Harris menuturkan bahwa alasannya mencukur kumis karena dirinya merasa tidak nyaman saat harus memakai masker sepanjang hari saat pandemi virus Corona (COVID-19) di tengah musim panas yang menyelimuti Korsel.

Dubes Harris yang merupakan pensiunan Laksamana Angkatan Laut AS, mulai menjabat Dubes AS untuk Korsel pada Juli 2018. Pada Januari lalu, dia mengakui bahwa kumisnya telah menjadi 'titik daya tarik di sini (Korsel)'. Dubes Harris juga dikritik karena latar belakang etnisnya sebagai keturunan Jepang-Amerika.

- Najib Razak Divonis Penjara 12 Tahun Atas Skandal Mega Korupsi 1MDB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak divonis 12 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas tujuh dakwaan terkait skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur juga memerintahkan Najib untuk membayar denda 210 juta ringgit dalam persidangan yang digelar hari ini.

Sebelum membacakan vonis hukuman, Hakim Mohd Nazlan Mohd Ghazali mengatakan ia telah mempertimbangkan beberapa faktor termasuk kepentingan publik, dan mengamati tujuan utama penegakan hukum.

"Hukuman itu bukan hanya untuk menghukum pelanggar tetapi untuk mencegah orang lain mengulangi pelanggaran itu," kata hakim seperti dilansir The Star, Selasa (28/7/2020).

- Kim Jong-Un: Tak Akan Ada Lagi Perang Berkat Senjata Nuklir Korut

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, menyatakan bahwa tidak akan ada lagi perang karena senjata nuklir Korut menjamin keselamatan dan masa depan negara itu, meskipun ada tekanan dari luar dan ancaman militer.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/7/2020), pernyataan itu disampaikan Kim Jong-Un dalam pidato saat merayakan 67 tahun peringatan berakhirnya Perang Korea tahun 1950-1953 silam, yang jatuh pada 27 Juli. Peringatan itu digelar dengan menjamu para veteran perang Korut.

Dalam pidatonya seperti dikutip kantor berita Korut, KCNA, Kim Jong-Un menyatakan bahwa Korut mengembangkan senjata nuklir untuk memenangkan 'kekuatan absolut' dalam mencegah konflik bersenjata lainnya. Dia menekankan sifat defensif dari program senjata nuklir tersebut.

- 900 Gadis-Wanita Peru Hilang, Dikhawatirkan Mati Sejak Pandemi Corona

Sebanyak 900 gadis dan wanita di Peru hilang secara mengejutkan. Mereka dikhawatirkan mati di Peru sejak wabah Corona (COVID-19) dimulai.

Negara pegunungan Andes yang berpenduduk 33 juta orang itu telah lama memiliki masalah kekerasan dalam rumah tangga yang mengerikan.

Menurut ketua kantor hak asasi perempuan Nasional di Ombudsman, Eliana Revollar menjelaskan bahwa COVID-19, yang telah membuat orang tetap tinggal di rumah dikombinasikan dengan masalah kehilangan pekerjaan dan krisis kesehatan, telah mengubah situasi yang sudah menakutkan menjadi semakin memburuk hanya dalam waktu tiga setengah bulan.

- Pejabat Kesehatan China Ikut Disuntik Vaksin Corona Eksperimental

Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu, mengakui dirinya ikut disuntik vaksin virus Corona (COVID-19) eksperimental. Hal ini dilakukan Gao dalam upaya membujuk publik untuk mengikuti dirinya begitu ada vaksin Corona yang mendapat persetujuan pemerintah.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/7/2020), pengakuan ini disampaikan Gao dalam sebuah webinar (seminar virtual) pada Minggu (26/7) waktu setempat. Webinar itu digelar oleh Alibaba Health, anak perusahaan raksasa e-commerce China, dan Cell Press, sebuah penerbit Amerika untuk jurnal ilmiah.

"Saya akan mengungkapkan sesuatu yang rahasia: Saya telah disuntik dengan salah satu vaksin," ucap Gao dalam pengakuannya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads