Dubes AS untuk Korsel Cukur Kumisnya yang Sempat Picu Kontroversi

Dubes AS untuk Korsel Cukur Kumisnya yang Sempat Picu Kontroversi

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 28 Jul 2020 13:53 WIB
This combination of photos shows U.S. Ambassador to South Korea Harry Harris, left, in a March 4, 2020, photo, and, right in a July 27, 2020, both taken in Seoul, South Korea. Harris has shaved his mildly controversial mustache, saying it was too uncomfortable to keep it while wearing a coronavirus mask amid South Koreas notoriously hot summer. His facial hair had drawn criticism from a small number of online commentators and media, who compared his mustache to those worn by colonial Japanese governors during the countrys brutal rule of the Korean Peninsula from 1910 to 1945.(Newsis, Yonhap via AP)
Dubes AS untuk Korsel, Harry Harris, dalam foto sebelum dan sesudah mencukur kumisnya (Newsis, Yonhap via AP)
Seoul -

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Korea Selatan (Korsel), Harry Harris, mencukur kumisnya yang sempat menjadi kontroversi di Negeri Ginseng itu. Kumis Dubes Harris menuai kritikan di kalangan publik Korsel karena dianggap mengingatkan pada era penjajahan Jepang.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/7/2020), dalam pernyataannya, Dubes Harris menuturkan bahwa alasannya mencukur kumis karena dirinya merasa tidak nyaman saat harus memakai masker sepanjang hari saat pandemi virus Corona (COVID-19) di tengah musim panas yang menyelimuti Korsel.

Dubes Harris yang merupakan pensiunan Laksamana Angkatan Laut AS, mulai menjabat Dubes AS untuk Korsel pada Juli 2018. Pada Januari lalu, dia mengakui bahwa kumisnya telah menjadi 'titik daya tarik di sini (Korsel)'. Dubes Harris juga dikritik karena latar belakang etnisnya sebagai keturunan Jepang-Amerika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Senang saya melakukan ini," kicau Dubes Harris via akun Twitter-nya pada Sabtu (25/7) lalu, usai dirinya mengunjungi tempat pangkas rambut di Seoul.

"Bagi saya, pilihannya antara mempertahankan kumis atau melepas masker. Musim panas di Seoul terlalu panas dan lembap untuk keduanya. Panduan #COVID penting & saya seorang pria bermasker," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kedutaan Besar AS untuk Korsel memposting video yang menunjukkan Dubes Harris sedang memberi salam dengan siku dengan tukang cukur yang tampak memakai masker dan memberikan isyarat untuk dicukur.

"Wow, saya sudah tidak melihat wajah ini bertahun-tahun!" ucap Dubes Harris setelah mencuci muka dan memakai pelembap.

Diketahui bahwa kumis Dubes Harris menuai kritikan dari media dan sejumlah kecil netizen, yang menyamakannya dengan kumis para Gubernur Jepang era penjajahan ketika Jepang menduduki Semenanjung Korea antara tahun 1910 hingga 1945 silam.

Dalam wawancara dengan surat kabar Korsel berbahasa Inggris, The Korea Times, tahun lalu, Dubes Harris menyatakan dirinya akan tetap mempertahankan kumisnya hingga seseorang bisa meyakinkan dirinya bahwa kumis itu 'dipandang dalam cara yang melukai' hubungan antara AS dan Korsel. Saat itu, The Korea Times menulis bahwa kumis Dubes Harris 'telah dikaitkan dengan citra terbaru AS yang tidak menghormati dan bahkan terkesan memaksa Korea'.

Pada tahun lalu, hubungan Korsel dan Jepang diketahui turun ke titik terendah dalam beberapa dekade terakhir, ketika kedua negara bertikai soal isu perdagangan, sejarah perang dan kerja sama militer.

Tonton video 'Penasihat Keamanan Trump Positif Corona':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads