Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan lockdown di kota Kaesong di dekat perbatasan dengan Korea Selatan. Keputusan ini muncul setelah seseorang ditemukan dengan dugaan gejala COVID-19 atau suspek Corona.
Seperti dilansir dari Associated Press (AP), Minggu (26/7/2020) kebijakan lockdown itu diumumkan pada Jumat (24/7) sore waktu setempat. Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan, kasus yang dicurigai itu adalah pelarian yang melarikan diri ke Korea Selatan beberapa tahun lalu sebelum secara ilegal melintasi perbatasan ke Korea Utara awal pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama pertemuan darurat Politbiro pada hari Sabtu (25/7), Kim juga menyatakan keadaan darurat di daerah Kaesong dan "mengklarifikasi tekad Komite Sentral Partai untuk beralih dari sistem anti-epidemi darurat negara ke sistem darurat maksimum dan mengeluarkan peringatan kelas atas".
Kim yang mengatakan bahwa ada "situasi kritis di mana virus ganas dapat dikatakan telah memasuki negara itu."
Kim mengatakan dia mengambil "tindakan pencegahan untuk benar-benar memblokir Kota Kaesong dan mengisolasi setiap kabupaten dan wilayah dari yang lain dalam 24 Juli sore tepat setelah menerima laporan tentang itu," menurut KCNA.
Pertemuan Politbiro juga membahas "kinerja penjaga yang longgar" di daerah perbatasan tempat kasus suspek yang menyeberang ke Korea Utara.
KCNA mengatakan bahwa Kim dan para pemimpin lainnya diberi pengarahan tentang hasil penyelidikan intensif terhadap unit militer yang bertanggung jawab atas kasus penyeberangan perbatasan dan membahas pemberian "hukuman berat."
KCNA mengatakan sekresi pernapasan dan tes darah menunjukkan orang itu "diduga telah terinfeksi" Corona. Dikatakan kasus yang dicurigai dan orang-orang lain yang berhubungan serta mereka yang telah ke Kaesong dalam lima hari terakhir telah dikarantina.
Tonton video 'Kim Jong-un Ngamuk Gegara Pembangunan Rumah Sakit':
Para ahli asing mengatakan wabah Corona di Korea Utara dapat menyebabkan konsekuensi yang mengerikan karena infrastruktur perawatan kesehatan masyarakat yang buruk dan kurangnya pasokan medis yang kronis.
Kaesong, sebuah kota dengan perkiraan jumlah penduduk 200.000 orang, terletak tepat di utara perbatasan darat yang dijaga ketat dengan Korea Selatan. Kota ini pernah menjadi tuan rumah kompleks industri Korea yang dikelola bersama, yang tetap terhenti sejak 2016 di tengah ketegangan nuklir.
Bulan lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong untuk memprotes kampanye oleh aktivis Korea Selatan yang telah mengirim selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan.