Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China kian membara. Perseteruan ini muncul usai dipicu oleh tuduhan AS soal mata-mata China.
Seperti dilansir BBC, Kamis (23/7) setelah Washington memerintahkan Beijing untuk menutup konsulat mereka di Houston, paling lambat Jumat (24/07)langkah yang disebut Beijing sebagai "provokasi politik".
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan keputusan itu diambil karena China "mencuri" kekayaan intelektual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenlu China mengecam langkah tersebut di Twitter, dengan menyebutkan kedutaan mereka di Washington DC telah menerima ancaman kematian.
Sebelumnya, melalui rekaman video, beberapa individu tak dikenal tampak membakar kertas di keranjang sampah yang terletak lahan gedung konsulat China di Houston.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump berulang kali berseteru dengan Beijing mengenai masalah perdagangan dan pandemi virus corona, serta penerapan UU Keamanan Nasional di Hong Kong.
Kemudian, pada Selasa (21/07), Departemen Kehakiman AS menuduh China mensponsori para peretas yang mengincar sejumlah laboratorium yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19. Dua warga negara China, yang dituduh memata-matai perusahaan riset AS dan dibantu agen pemerintah China, telah didakwa.
Pompeo mengatakan Partai Komunis China mencuri "tak hanya kekayaan intelektual Amerikatapi juga kekayaan intelektual Eropa yang menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan".
"Kami menggariskan ekspektasi bagaimana Partai Komunis China akan bersikap," kata Pompeo.
"Jika mereka tidak memenuhi [ekspektasi tersebut], kami akan mengambil tindakan untuk melindungi rakyat Amerika, melindungi keamanan kami, keamanan nasional kami, dan juga melindungi ekonomi serta pekerjaan kami," tambahnya.
Di seluruh AS, terdapat lima konsulat China dan satu kedutaan besar di Washington DC. Belum jelas mengapa konsulat China di Houston yang diminta untuk tutup.
Dalam pernyataan terpisah, Deplu AS menuduh China melakukan "kegiatan mata-mata secara ilegal dan operasi pengaruh" yang mencampuri "politik domestik" serta "memaksa para pemimpin bisnis kami, mengancam keluarga-keluarga Amerika keturunan China yang bermukim di China, dan lainnya".
Daam serangkaian cuitan, juru bicara Kemenlu China, Hua Chunying, memaparkan bahwa alasan-alasan yang disampaikan AS terkait penutupan konsulat di Houston "luar biasa mengada-ada".
Dia mendesak AS mengubah "keputusan salah" tersebut, atau China akan "bertindak dengan balasan yang tegas".
"Ketika para diplomat China mengusung pemahaman antar dua belah pihak serta persahabatan, kedutaan AS di China menyerang sistem politik China di depan umum," ujarnya.
"Akibat penodaan dan kebencian yang ditiupkan pemerintah AS, kedutaan China telah menerima ancaman bom dan kematian."
Para pejabat China mengatakan AS mempunyai lebih banyak staf pada perwakilannya di China, ketimbang staf perwakilan China di AS.
Kemenlu China telah mengunggah peringatan kepada segenap mahasiswanya di AS, meminta mereka untuk "waspada" selagi "badan-badan penegak hukum AS meningkatkan interogasi secara acak, perundungan, penyitaan barang-barang pribadi, dan penahanan yang mengincar mahasiswa China di AS".
Sementara itu, seperti dilansir Associated Press, Kamis (23/7/2020), Konsul Jenderal China di Houston, Cai Wei, menyebut perintah penutupan itu 'sangat salah' dan 'sangat merusak' hubungan kedua negara.
"Saya pikir China dan Amerika Serikat adalah negara-negara yang penting dan kita harus berteman. Tidak terbayangkan bagi saya untuk melihat perang panas-dingin antara kedua negara besar seperti itu. Ini bencana bagi kedua bangsa dan juga bencana bagi seluruh dunia," ucap Cai kepada televisi lokal KTRK-TV.
Saat ditanya soal tuduhan spionase dan pencurian data, Cai menjawab: "Anda harus memberikan sejumlah bukti, mengatakan sesuatu dari fakta. Mengenal orang Amerika, Anda memiliki aturan hukum, Anda tidak bersalah hingga Anda dinyatakan terbukti bersalah."
"Jadi jika Anda berkata kami melakukan sesuatu yang salah, oke berikan kami beberapa bukti. Kalau tidak, kami tidak bersalah sampai Anda membuktikannya," tegasnya.
Alasan utama di balik perintah penutupan Konsulat China di Houston itu belum dijelaskan secara detail oleh otoritas AS.