AS Perintahkan Tutup Konsulat di Houston, China: Itu Sangat Salah!

AS Perintahkan Tutup Konsulat di Houston, China: Itu Sangat Salah!

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 14:38 WIB
A security guard drives away from the Chinese Consulate General Wednesday, July 22, 2020, in Houston. Houston police and fire officials responded to reports that documents were being burned in the courtyard of the consulate Tuesday night, according to the Houston Police Department. China says the U.S. has ordered it to close its consulate in Houston in what it called a provocation that violates international law. (AP Photo/David J. Phillip)
Konsulat China di Houston, Texas, AS (AP Photo/David J. Phillip)
Houston -

China memberikan reaksi keras terhadap perintah Amerika Serikat (AS) untuk menutup segera Konsulat China di Houston, Texas. China menyerukan agar AS menunjukkan bukti soal tuduhan atas kesalahan China yang mendasari perintah penutupan itu.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (23/7/2020), Konsul Jenderal China di Houston, Cai Wei, menyebut perintah penutupan itu 'sangat salah' dan 'sangat merusak' hubungan kedua negara.

"Saya pikir China dan Amerika Serikat adalah negara-negara yang penting dan kita harus berteman. Tidak terbayangkan bagi saya untuk melihat perang panas-dingin antara kedua negara besar seperti itu. Ini bencana bagi kedua bangsa dan juga bencana bagi seluruh dunia," ucap Cai kepada televisi lokal KTRK-TV.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya soal tuduhan spionase dan pencurian data, Cai menjawab: "Anda harus memberikan sejumlah bukti, mengatakan sesuatu dari fakta. Mengenal orang Amerika, Anda memiliki aturan hukum, Anda tidak bersalah hingga Anda dinyatakan terbukti bersalah."

"Jadi jika Anda berkata kami melakukan sesuatu yang salah, oke berikan kami beberapa bukti. Kalau tidak, kami tidak bersalah sampai Anda membuktikannya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Alasan utama di balik perintah penutupan Konsulat China di Houston itu belum dijelaskan secara detail oleh otoritas AS.

Dalam pernyataan terpisah, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menuduh China 'telah bertahun-tahun terlibat dalam operasi mata-mata dan praktik mempengaruhi secara ilegal dan besar-besaran'. Disebutkan juga bahwa 'aktivitas-aktivitas itu meningkat secara nyata dalam skala maupun ruang lingkup dalam beberapa tahun terakhir.

Tonton video 'Vaksin China Disebut Menjanjikan, Trump Siap Kerja Sama':

[Gambas:Video 20detik]



Sedangkan laporan Associated Press menyebut bahwa AS memerintahkan penutupan Konsulat China di Houston dalam 72 jam setelah agen-agen China dituduh berupaya mencuri data dari fasilitas-fasilitas di Texas, termasuk sistem medis Texas A&M dan Pusat Kanker MD Anderson pada Universitas Texas di Houston.

Sementara itu, seperti dilansir BBC, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menyebut alasan-alasan yang disampaikan AS terkait penutupan Konsulat di Houston 'luar biasa mengada-ada'. Hua mendesak AS mengubah 'keputusan salah' itu, atau China akan 'bertindak dengan balasan yang tegas'.

Media-media nasional China juga memberikan reaksi keras, dengan menyebut perintah penutupan Konsulat China di Houston itu sebagai upaya AS menyalahkan China atas kegagalan AS menjelang pilpres pada November mendatang.

Surat kabar nasional berbahasa Inggris, China Daily, menyebut langkah AS itu sebagai 'aksi baru dalam upaya pemerintahan AS untuk menggambarkan China sebagai aktor jahat di panggung dunia, dan dengan demikian, menjadikannya sebagai pelanggaran hukum terhadap komunitas internasional'.

"Langkah itu menunjukkan bahwa selain tertinggal dari rival pemilihan presiden dalam polling... pemimpin AS berusaha keras menggambarkan China sebagai agen kejahatan," sebut China Daily.

Sementara The Global Times, yang dikelola surat kabar Partai Komunis, People's Daily, menuduh Presiden AS Donald Trump bermain politik. "Pemilihan presiden pada November membuat Washington menggila," tulis The Global Times.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads