Trump Beri Isyarat Kemungkinan Penutupan Konsulat China Lainnya di AS

Trump Beri Isyarat Kemungkinan Penutupan Konsulat China Lainnya di AS

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 12:52 WIB
A sign directs visitors outside the Chinese Consulate General Wednesday, July 22, 2020, in Houston. Houston police and fire officials responded to reports that documents were being burned in the courtyard of the consulate Tuesday night, according to the Houston Police Department. China says the U.S. has ordered it to close its consulate in Houston in what it called a provocation that violates international law. (AP Photo/David J. Phillip)
Konsulat China di Houston, Texas, AS yang diperintahkan tutup (AP Photo/David J. Phillip)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengindikasikan kemungkinan penutupan lebih banyak misi diplomatik China di wilayah AS. Indikasi ini disampaikan Trump setelah AS memberikan waktu 72 jam ke China untuk menutup konsulatnya di Houston, Texas, pada pekan ini.

Seperti dilansir Associated Press dan Al Jazeera, Kamis (23/7/2020), hal tersebut disampaikan Trump saat ditanya wartawan soal apakah ada rencana menutup konsulat lain atau kedutaan China di AS usai perintah penutupan di Houston.

"Soal menutup kedutaan tambahan, itu selalu mungkin, Anda lihat apa yang akan terjadi," jawab Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam komentarnya, Trump menekankan bahwa kebakaran terdeteksi di dalam kompleks Konsulat China di Houston setelah Departemen Luar Negeri AS memerintahkan penutupan konsulat tersebut.

"Kami pikir ada kebakaran di salah satu (konsulat) yang kami tutup. Dan semua orang mengatakan, ada kebakaran, ada kebakaran. Dan saya duga mereka membakar dokumen-dokumen atau membakar kertas. Saya ingin tahu soal apa itu semuanya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di seluruh AS, diketahui terdapat lima Konsulat China dan satu Kedutaan Besar di Washington DC.

Tonton video 'Vaksin China Disebut Menjanjikan, Trump Siap Kerja Sama':

Dalam pernyataan pada Rabu (22/7) waktu setempat, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, menyatakan bahwa AS memerintahkan penutupan Konsulat China di Houston 'demi melindungi properti intelektual Amerika dan informasi privat Amerika'. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut pernyataannya.

Namun Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, seperti dilansir BBC mengatakan keputusan penutupan Konsulat China di Houston itu diambil karena China 'mencuri' kekayaan intelektual. Pompeo menuduh Partai Komunis China mencuri 'tak hanya kekayaan intelektual Amerika tapi juga kekayaan intelektual Eropa yang menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan'.

"Kami menggariskan ekspektasi bagaimana Partai Komunis China akan bersikap," kata Pompeo.

"Jika mereka tidak memenuhi (ekspektasi tersebut), kami akan mengambil tindakan untuk melindungi rakyat Amerika, melindungi keamanan kami, keamanan nasional kami, dan juga melindungi ekonomi serta pekerjaan kami," tambahnya.

Dalam pernyataan terpisah, Deplu AS juga menuduh China melakukan 'kegiatan mata-mata secara ilegal dan operasi pengaruh' yang mencampuri 'politik domestik' serta 'memaksa para pemimpin bisnis kami, mengancam keluarga-keluarga Amerika keturunan China yang bermukim di China dan lainnya'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads